7 Tips Traveling dengan Batita agar Senang dan Tenang dalam Perjalanan

7 Tips Traveling dengan Batita agar Senang dan Tenang dalam Perjalanan

7 Tips Traveling dengan Batita agar Senang dan Tenang dalam Perjalanan – Suatu sore di salah satu sudut kota Surabaya, saya mendapatkan telepon dari kampung halaman.

“Rahmah, moki nikah itu Angga tanggal 16 April. Datang memangko nah!

Yap, lebih kurang seperti itulah kalimat yang membuat saya langsung kaget campur bahagia plus khawatir. Kaget karena saya tahu betul ponakanku bernama Angga itu masih sangat muda. Keputusannya menikah bisa saya acungi jempol. Berani melangkah ke jenjang halal daripada kesana-kemari bersama orang yang dicintainya tanpa ikatan pernikahan. Bahagianya, saya bakalan ketemu dengan keluarga besar (utamanya keluarga dari almarhum Bapak). Khawatirnya, saya harus melakukan perjalanan hanya bersama Salfa alias BERDUA saja. Jangan tanya kenapa Ayahnya nggak ikut ya, hehe. Jawabannya pastilah soal kerjaan yang benar-benar nggak bisa ditinggalkan.

7 Tips Traveling dengan Batita agar Senang dan Tenang dalam Perjalanan

Saya pun akhirnya harus berpikir lebih kurang satu bulan bagaimana cara saya bepergian jauh dengan anak usia 21 bulan (baca: batita). Saya akhirnya bertanya, browsing dan mempersiapkan diri sesuai dengan kondisi Salfa sekarang. Maklum, usia 21 bulan itu rasanya tubuh ini perlu kekuatan super supaya lelah menjauh sejauh-jauhnya. Kalau perlu tidak mendekat pada tubuh saya. Kekuatan dan kelincahan Salfa jujur saja membuat saya ngos-ngosan. Dan akhirnya saya mencoba melakukan tips traveling dengan Batita agar senang dan tenang dalam perjalanan. Rugi deh kalau traveling tetapi rasa bahagia itu nggak ada.

Nah, berikut tips yang saya lakukan (boleh dicoba dan dikondisikan dengan kelincahan anak):

  • Sugesti secara Kontinyu; istilah kerennya adalah Saya menggunakan metode ini dengan memberikan kalimat-kalimat kepada Salfa tentang agenda yang akan kami lewati. Contoh kalimat yang saya sering ulang-ulang sejak mendapat kabar tadi seperti ini: Nduk, bulan depan Bunda dan Salfa akan ke Makassar, rumahnya nenek. Tempatnya jauh dan naik pesawat terbang. Salfa nggak boleh rewel ya, Nduk! Enak kok naik pesawat. Dingin! Kalimat tersebut saya sampaikan terus dan kadang bergantian dengan Ayahnya. Walhasil, Salfa pun menikmati perjalanan dengan nyaman tanpa rewel. Ketakutan dan kekhawatiran saya kalau Salfa akan minta jalan-jalan di atas pesawat itu nggak terjadi sama sekali. Saya pun yang sebenarnya tidak pernah berdiri dari tempat duduk saat pesawat masih bergerak. Takut? Tepatnya trauma.
  • Mainan yang Baru; saya menyiapkan mainan-mainan dengan ukuran kecil yang tidak menyulitkan saat di bawa ke kabin pesawat. Plus muat di tas yang tetap bisa saya pegang tanpa harus menyimpannya di bagasi kabin. Mainan tersebut baru saya keluarkan saat Salfa minta berdiri atau bosan. Tandanya bisa dilihat dari gerak-geriknya yang sudah mengkhawatirkan.
  • Makanan dan Minuman yang Disukai; Salfa paling senang dengan kentang goreng. Oleh karena itu saya harus siapkan sebagai senjata ampuh agar perhatiannya terpusat pada makanan yang disenanginya. Selain kentang goreng, saya juga siapkan susu, makanan ringan (yang aman untuk batita pastinya), dan air mineral.
  • Ajak Ikut Membaca Majalah yang Ada di Pesawat; Salfa paling senang melihat gambar, apalagi yang berwarna-warni. Memperlihatkan majalah pesawat bisa mengalihkan perhatiannya juga pada kebosanan atau merasa sumpek karena kursi pesawat yang membuatnya tidak begitu leluasa. Khawatir disobek? Tenang saja. Selama diperhatikan dan dibantu saat membuka halaman demi halaman, pasti aman.
  • Nyalakan AC; mungkin karena Salfa sudah begitu nyaman dengan suasana dingin, dia akan terlelap lebih lama. Namun, tetap saya harus mengontrol suhu. Tidak terlalu dingin tentunya. Meskipun pakai jaket, bukan alasan jika AC dibiarkan dalam suhu tertinggi.
  • Berikan Aktivitas Berlebih sebelum Naik Pesawat; tips ini pun saya lakukan. Dan memang terbukti Salfa lebih banyak tidur dalam perjalanan.
  • Susui Saat Pesawat Akan Mendarat; hal ini untuk mengurangi rasa sakit di telinga. Bisa juga dengan menutup telinga batita dengan kapas lalu dipakaikan kupluk atau jaket yang punya Kalau Salfa sendiri risih diberikan kapas, sehingga cukup menutup seluruh bagian kepala (kecuali wajah) dengan hoodie jaketnya yang tebal plus saya susui sampai pesawat benar-benar sudah berhenti.

 7 tips traveling dengan batita agar senang dan tenang dalam perjalanan di atas boleh jadi akan bertambah suatu saat. Hal ini dikondisikan lagi dengan kisah yang saya alami tentunya.  Beberapa tips di atas silakan dicoba. Jika ada yang ingin ditambahkan, monggo di-share ya!

Salfa Tidur Nyenyak di Pesawat
Salfa Tidur Nyenyak di Pesawat

NB:

Saya bahagia sekali dengan perjalanan ini karena berhasil menaklukkan rasa takut dan khawatir saya. Yap, bepergian jauh tanpa suami dan hanya ditemani anak batita rasanya seperti permen campur rasa asin, asem, manis bagi saya.

0 Shares:
5 comments
  1. Anakku (21 bulan) sebentar lagi juga mau pulkam ke Bangka naik pesawat Mba’, khawatir juga kalo nanti dia minta jalan-jalan kayak pas naik kereta api, 😀
    Makasih tipsnya Mba’, mau sugestiin si kecil dari sekarang ah.. 😉

  2. Memang harus diksh mainan atau cemilan biar ngak rewel ya mbak, anak saya sih naik pesawat belum tapi naik kereta neh abis lebaran mau jalan jalan ke malang 🙂 makasih tipsnya

Leave a Reply to Julia Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You May Also Like