Menstimulus Anak dengan Matematika Logis (Day 13): Berbagi dengan Teman

Menstimulus Anak dengan Matematika Logis (Day 13): Berbagi dengan Teman – Selasa yang sangat tidak menyenangkan bagi saya hari ini. Ada masalah dengan pasangan sehingga membuat saya bad mood. Namun, itu bukan menjadi alasan bagi saya untuk kemudian tidak bisa mengendalikan emosi saat bersama dengan Salfa. Dan hari ini, Salfa belajar tentang konsep berbagi terhadap sesama. Sekalipun yang diajak berbagi adalah anak yang usianya masih di bawah Salfa.

Awalnya, Salfa saya berikan makanan yang disukainya tadi pagi. Setelah puas menyantap, Salfa kemudian minta bermain dengan anak tetangga, tepatnya cucu ibu kontrakan. Salfa pun bahagia dan kemudian menjadikan izin saya sebagai sesuatu yang membahagikannya hari ini. Saya pun sedikit lega karena pekerjaan rumah bisa saya handle tanpa harus menunggu Salfa tidur siang dulu.

Nah, saat bermain dengan temannya, namanya Raffa, Salfa kemudian tiba-tiba pulang dan menangis. Saya kaget karena matanya sudah basah dengan air mata. Namun saya tidak menunjukkan ekspresi kaget yang berlebihan. Berusaha tenang agar Salfa tidak kebanyakan ekspresi drama.

“Ada apa? Kok nangis?”

“Mainan Salfa mau diambil adek Raffa.”

“Oalah… dipinjemin saja. Adek Raffa cuma mau lihat dan pegang itu.”

“Trus Salfa main apa?”

“Lha kan mainannya Salfa banyak. Bisa pinjem mainan adek Raffa juga kan?”

“Nggak suka. Salfa nggak suka sama mainan adek Raffa.”

“Ya udah kalau gitu nggak usah. Pinjemin aja mainannya trus tunggu sampai adek Raffa selesai.”

“Nanti mainannya rusak, Nda.”

“Nggak, Fa. Adek Raffa belum tahu rusakin mainan. Ayo main lagi.”

“Salfa nggak boleh pelit?”

“Iya. Tuh Salfa kan sudah tahu, kalau pelit itu nggak baik.”

“Kalau berbagi nanti disayang Allah?”

“Betul. Yuk, dihapus air matanya.”

Salfa pun kembali ke rumah adek Raffa sambil membawa mainan. Sayup-sayup terdengar kalau Salfa bilang ke adek Raffa: “Pinjem tapi jangan dirusak ya.”

***

Melihat anak kecil bertengkar, selisih paham atau semisalnya, sebaiknya orang tua harus tetap cooling down. Biarkan mereka menyelesaikan masalahnya dengan cara mereka sendiri. Asalkan tidak ada yang melakukan kekerasan, artinya orang tua menanggapi dengan santai saja. Sejatinya mereka sedang berusaha menjalani kehidupan mereka dengan beragam kejadian.

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You May Also Like