Menstimulus Anak dengan Matematika Logis (Day 8): Jumlah Kaki Binatang

Menstimulus Anak dengan Matematika Logis (Day 8): Jumlah Kaki Binatang – Dunia binatang adalah dunia yang sangat disukai Salfa. Masih ingat dengan game level 5 kemarin tentang membaca buku, Salfa paling excited dengan buku Dinosaurus. Ya, dunia binatang memang selalu menarik jika dikaji. Saya saja masih senang melihat dan menggali banyak informasi soal binatang. Dan ini juga bisa menjadi bagian dalam memberikan stimulus kepada Salfa soal Matematika.

Sederhana saja, saya melakukan interaksi tanya jawab seputar binatang hingga pada jumlah kaki binatang. Dengan begitu, saya berharap Salfa mendapatkan banyak informasi dan gambaran mengenai alat gerak binatang. Seringkali ada pertanyaan yang unpredictable dari Salfa, seperti “Mengapa kakinya gajah kok empat?”, “Mengapa sayap burung ada dua?” Dan masih banyak lagi. Semuanya benar-benar membutuhkan jawaban yang logis dan benar karena itu akan menjadi ingatannya selalu.

“Bunda, kakinya jerapah ada berapa hayo?”

“Ayo ada berapa, Fa?” (kebiasaan saya bertanya balik saat ditanya Salfa sehingga memancingnya untuk kembali berpikir)

“Tak hitung dulu.”

(mengamatinya berhitung sambil mempersiapkan gambar-gambar binatang lainnya)

“Ada empat, Nda.”

“Oke, itu sudah benar. Kalau binatang ini?” (menunjuk gambar ular)

“Tidak ada kakinya, Nda. Jalannya gini-gini…” (sambil memperagakan tubuhnya yang tengkurap dan bergerak layaknya gerapak ular)

“Kalau yang ini?” (menunjukkan gambar ulat bulu)

“Kakinya banyak kecil-kecil.”

“Berapa banyaknya?”

“Ya banyak, Nda.” (mulai mengalihkan perhatian ke gambar binatang lain)

“Kalau kaki harimau?”

“Sebentar saya ambil harimau dulu.” (beranjak mengambil miniatur harimau yang merupakan bagian puzzle)

“Ayo ada berapa?”

“Satu, dua, tiga, empat. Ada empat, Nda?”

“Ya. Kalau Gorilla?”

“Ada empat juga?”

“Lho masa sih empat? Ayo coba dihitung lagi!”

“Lho ini lho empat.”

“Dua anakku.”

“Tetapi kalau Gorilla jalan kan gini.” (memperagakan tangan dan kaki Gorilla saat berjalan)

“Iya, Nak. Gorilla memang kalau jalan dibantu sama tangannya dua. Jadi kalau jalan seperti itu.”

“Ooo…”

***

Ya, seperti itulah kesederhanaan kami dalam berinteraksi tentang sesuatu. Tidak keliru jika Salfa menganggap tangan Gorilla sebagai kaki karena saat berjalan memang terlihat alat gerak tangannya berfungsi sebagai kaki. Dan hari ini Salfa belajar hal baru soal kaki Gorilla.

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You May Also Like