7 Tips Mendidik Anak Berpuasa di Bulan Ramadhan – Alhamdulillah, Ramadhan sudah tinggal menghitung hari. Seluruh ummat Muslim pasti sudah sangat gembira dan mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut tamu yang istimewa tersebut. Jika orang dewasa pada umumnya mempersiapkan diri secara lahir dan bathin, akan sedikit berbeda dengan orang dewasa yang sudah memiliki anak. Tentu momen Ramadhan adalah waktu yang ditunggu-tunggu untuk menanamkan nilai-nilai agama pada anak, khususnya ritual ibadah selama sebulan penuh hingga hari raya tiba kelak.
Sebenarnya tips mendidik anak berpuasa di bulan Ramadhan ini pun saya peroleh dari hasil belajar dan selalu mencari ilmu-ilmu bermanfaat. Sebab, saya tidak lagi seorang wanita bersuami, tetapi juga sudah memiliki satu anak yang saat ini sedang ingin tahu segala hal. Yuk, silakan diintip tips berikut:
- Tidak Memaksa; hal ini sangat penting karena akan membentuk pribadi anak yang Islami tanpa tekanan dan merasakan Ramadhan sebagai bulan yang menyenangkan untuk beribadah, dalam hal ini berpuasa.
- Pastikan Kondisi Anak Sudah Siap; saya memiliki anak masih berusia 1 tahun 11 bulan. Tidak masuk akal jika saya harus memaksakan kehendak agar dia berpuasa, bukan? Maka orang tua harus memperhatikan kondisi, baik psikis maupun biologis, dari anak itu sendiri. Ada anak yang terlihat besar dan gemuk, tetapi belum tentu kuat dari segi psikisnya.
- Ceritakan Tujuan dan Manfaat Puasa; anak-anak akan sangat senang mendengarkan cerita dan melihat contoh. Jika kita puasa, otomatis anak akan bertanya mengapa kita melakukan ibadah tersebut dan apa manfaatnya. Jadi, jangan sekali-kali memerintah karena sifat anak yang masih proses belajar tidak akan senang dan hal tersebut.
- Kenalkan Aktivitas Ramadhan; aktivitas Ramadhan sangat banyak diantaranya, sahur, berbuka puasa, shalat tarawih, shalat malam, tadarrus al Qur’an dan masih banyak lagi. Sibukkan si anak dengan ragam aktivitas tersebut dengan suasana nyaman, maka dengan senantiasa si anak akan bahagia dan senang dengan datangnya bulan Ramadhan. Sebaiknya, perkenalan ini dilakukan jauh-jauh hari sebelum Ramadhan tiba.
- Perhatikan Pola Bermain Anak; selama bulan Ramadhan sebaiknya kegiatan bermain anak harus menjadi perhatian orang tua. Anak yang sedang belajar berpuasa sebaiknya tidak melakukan permainan fisik yang terlalu banyak. Aktivitas fisik yang berlebihan atau sama saat di luar bulan Ramadhan tentu akan mengeluarkan banyak keringat, dan hal ini bisa saja mengakibatkan si anak kurang cairan. Jadi, seminimal mungkin untuk membatasi permainan anak.
- Atur Pola Tidur Anak; karena ada kegiatan Ramadhan di malam hari, yaitu Shalat Tarawih, maka otomatis akan mengurangi jam tidur malam pada anak. Untuk menyiasatinya, orang tua harus mengajak anak untuk tidur siang lebih lama. Hal ini juga mampu mencegah si anak merasakan kantuk saat melaksanakan ibadah di malam hari. Namun, tidur siang juga perlu diperhatikan. Jangan sampai tidur dari pagi dan hanya bangun saat waktu shalat kemudian tidur lagi sampai waktu berbuka. Sama sekali tidak akan mengembalikan energi tetapi kondisi tubuh akan semakin lemas.
- Berikan Reward; tidak sedikit orang tua mengatakan seperti ini pada anaknya agar berpuasa: “Nak, kalau kamu puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, ayah/ibu akan memberikan uang pada saat lebaran nanti.” Atau mungkin seperti ini: “Ayo puasa,Nak. Nanti mama sama papa akan membelikan mainan dan baju baru.” Nah, sadar atau tidak sadar orang tua sudah mengucap janji pada anak dan suka atau tidak suka, janji tersebut harus ditepati. Sebaiknya, sebelum berjanji orang tua harus tahu dulu kondisi keuangan (jika memang menjanjikan sesuatu berupa uang atau barang). Jangan sampai anak kemudian merekam memori pada otaknya kalau orang tuanya pembohong tatkala si anak sudah melakukan puasa dan menagih janji yang sudah diucapkan. Untuk itu, reward atau penghargaan atas keberhasilan anak berpuasa, tidak selalu harus berupa materi. Ucapan berupa pujian dan semangat pun bisa dilakukan. Sebab mendidik anak untuk melakukan segala sesuatu dengan imbalan pun tidak selamanya adalah sikap yang benar.
Nah, itulah tips mendidik anak berpuasa di bulan Ramadhan. Sengaja saya rangkumkan menjadi tujuh sebab dalam Islam angka tujuh memiliki keistimewaan tersendiri. Eits, bukan berarti ada unsur keramat atau sejenisnya ya dan tidak perlu dibahas panjang lebar di sini. Sebab tujuan tulisan ini adalah berbagi kepada sesame orang tua yang mungkin sedang mencari tips mendidik anak-anak berpuasa.
Jika ada yang kurang, silakan ditambahkan. Kalau pun berlebih, silakan dijadikan tambahan ilmu pengetahuan. Ilmu tidak akan pernah berhenti. Akan selalu ada perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. So, selamat menjalankan ibadah puasa bersama suami dan anak-anak dimanapun kita berada.
5 comments
salfa udah puasa beluum???? hehehe..
salfa gemesin banget tingkahnya! :*
belajar puasa sekaligus memperhatikan asupan gizi selama puasa juga ya untuk anak-anak
Sayang waktu dedek salfa berkunjung ke maros tdk sempat ketemu.
Waktu anak-anak TK dan Playgroup, aku kasih reward kalau mereka mau puasa. Tapi reward-nya bukan uang, sih. Aku bikin di karton gambar pohon besar. Pohonnya itu ditempeli permen dan cokelat. Tiap buka puasa, mereka boleh comot satu permen dan cokelat itu. Begitu seterusnya sampai 30 hari. Kartonnya dipaku di tembok atau ditempel di lemari. Senang anak-anak itu. Sekarang si sulung Faruq dan adiknya Shafiyya sudah puasa atas kemauan sendiri, tanpa dikasih reward. Alhamdulillah. Tinggal Sulthan nih haha.
kalau saya dulu revwardnya apa ya? lupa mbak hehe.
Pokoknya ma ibu dulu seingat saya di biasakan sejak TK.