Anak Takut? Begini Cara Menghilangkan Rasa Takut pada Anak

Cara Atasi Ketakutan pada Anak

“Bun, aku nanti tidur sama Bunda ya.”

“Lho, kenapa? Kan sudah punya kamar sendiri?”

“Aku takut.”

“Hmm, takut apa? Biasanya ‘kan tidur sendiri enggak ada masalah.”

“Pokoknya bunda temenin.”

***

Pernah mengalami kondisi seperti di atas? Tiba-tiba anak minta ditemenin tidur padahal biasanya tidur sendiri bahkan di kamar sendiri.

Cara Atasi Ketakutan pada Anak

Apa itu Takut? 

Sebelum kita bahas lebih lanjut, kita harus tahu dulu takut itu apa. Kalau menurut Schroeder, takut adalah reaksi dari stimulus yang muncul secara episodik dan berkaitan dengan kesadaran otonom ketika individu terpapar stimulus.

Jadi, rasa takut itu biasanya ada yang menstimulasi muncul. Biasanya kalau terjadi pada anak itu datang dari luar dan dihubungkan dengan imajinasi.

Kalau sesekali mungkin tidak masalah tetapi kalau membuat anak jadi hilang kesempatannya untuk bermain. Tidak mau melakukan sesuatu yang tadinya sudah jadi rutinitas. Bahkan membuat anak sakit, tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Yuk, Bantu Anak Atasi Ketakutannya! 

Pelan-pelan orangtua harus mengatasinya dengan cara:

Ajak Anak Bicara 

Tidak semua anak mau mengungkapkan apa yang menjadi ketakutannya. Ada yang mampu ada juga yang sulit bahkan memang sengaja menyembunyikan. Nah, anak yang tidak mau bicara pasti membuat orangtua bingung, bukan?

Jadi, coba deh pelan-pelan diajak bicara dengan berbagai metode. Saat dia makan, mandi atau mungkin saat santai kita ajak bicara. Orangtua pun ketika ajak bicara jangan berlagak seperti polisi yang menginterogasi.

Bangun komunikasi produktif meski ringan tetapi kita bisa menemukan jawaban sehingga solusi segera bisa ditemukan.

Jangan Menertawakan Ketakutan Anak 

Sepele apa pun yang jadi sumber ketakutan anak, jangan menertawakannya. Sekali menertawakan maka seterusnya anak akan ingat. Jika demikian, biasanya anak akan sulit bicara bahkan menyembunyikan ketakutannya.

Bahkan meski pun bicara, si anak bisa saja menyimpan dendam di hatinya. Jadi biasakan untuk menerima kondisi anak apa adanya tanpa ada reaksi berlebihan.

Ajak Anak untuk Menghadapi Ketakutannya 

Dulu anak saya, si sulung, takut bicara dengan orang asing. Orang asing di sini selain saya ibunya dan ayahnya. Sempat membuat kami bingung tetapi solusi yang kami sepakati adalah justru membuat si sulung bertemu orang lain lebih intens.

Sambil mengajak anak bertemu dengan orang lain, saya pun menyampaikan pelan-pelan kepada si sulung bahwa orang lain juga sama seperti kita, manusia. Anak pun memahami bahwa mereka juga ada dan berinteraksi karena tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri. Tidak boleh takut karena belum tentu orang lain itu memiliki niat jahat ke kita.

Buat Anak Merasa Nyaman dan Aman 

Biasanya anak tidak mau tidur sendiri karena takut gelap atau mungkin habis menonton film atau tayangan yang menakutkan dan masih terngiang. Kita bisa membuat ruangan kamarnya tetap nyaman dengan menyalakan lampu. Lampunya pilih lampu tidur sehingga tidak membuat konsentrasi tidur anak terganggu.

Jika sudah melihat tayangan horor atau semisalnya, kita sampaikan saja kalau sesuatu yang terlihat di layar kaca itu buatan saja. Bukan sesuatu yang benar-benar menakutkan.

Dan masih banyak lagi jalannya untuk membuat anak nyaman dan aman.

***

Well, anak takut memang wajar tetapi lihat dulu yang ditakuti apa. Jika hanya berdasarkan imajinasinya belaka, lebih baik orangtua memberikan pendekatan dan mencari solusi bersama. Tujuannya agar rasa takut anak benar-benar pada porsinya.

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You May Also Like