Cara agar Anak Tetap Kuat Puasa di Sekolah

Cara agar Anak Tetap Kuat Puasa di Sekolah

“Bun, kalau batal satu kali saja, boleh enggak?”

“Lho kenapa?”

“Kering banget leherku, Bun.”

“Ya, sama. Bunda juga. Kalau basah kan artinya enggak puasa.”

“Aku ngapain ya biar enggak kerasa haus?”

“Coba itu DIY Painting-nya dilanjutkan. Sambil nunggu Ashar.”

“Kucoba, Bun.”

Ah, rasanya memang enggak tega lihat anak pulang sekolah di siang bolong dalam kondisi kehausan. Apalagi menghadapi PTS (Penilaian Tengah Semester) pada pekan kedua Ramadan. Namun, namanya puasa memang harus belajar untuk bertahan tetapi tidak boleh lengah dengan soal-soal yang diberikan.

Lalu, seorang wali murid pun bertanya mengapa saya tega dan apa saja yang saya lakukan agar anak mau puasa sebertahan itu. Hmm, sebenarnya sama kok dengan mama-mama lain. Pada dasarnya konsep puasa perlu ditanamkan dulu pada anak.

Cara agar Anak Tetap Kuat Puasa di Sekolah

Lakukan Ini agar Anak Tetap Puasa Meski Lelah di Sekolah

Pemahaman akan pentingnya puasa sudah harus dilakukan sejak dini. Saya masih ingat kalau si sulung dulu kepo sama puasa sejak masuk TK. Dia sangat excited melihat es buah dan ragam makanan lainnya dihidangkan saat jelang azan Maghrib.

Akhirnya bertanya itu apa, mengapa dan bagaimana. Sebagai orangtua tentu harus mampu menjelaskan dengan benar dan baik agar anak tidak keliru. Sebab kalau keliru, sampai besar juga akan membawa kekeliruan tersebut.

Puasa itu Rukun Islam, Wajib!

Kalau anak sudah tahu wajib maka pasti dilakukan. Sama halnya menggunakan seragam sekolah sesuai dengan hari. Jika tidak dilakukan pasti akan kena denda dari sekolah. Kecuali ada alasan urgent dan sama sekali tidak bisa dipaksakan.

Sama dengan puasa ini. Jika sudah mampu melakukannya meski masih TK, maka perlu diajak untuk latihan. Awalnya memang puasa setengah hari, lama-lama bisa full sehari. Apalagi ini masuk ke dalam rukun Islam. Hal yang membedakan kita dengan pemeluk agama lainnya.

Untungnya di sekolah juga diajarkan demikian, jadi orangtua pun ikut menambahkan dan menguatkan dari rumah.

Jika Lelah, Tidur Bisa Jadi Pilihan

Namanya anak-anak kalau dihadapkan dengan tidur siang itu sulit. Anak sulung saya hanya selama Ramadan dia bisa tidur siang karena memang jam sekolah lebih sedikit. Nah, saya menyarankan anak untuk tidur suang untuk recharging energinya selama di sekolah.

Meski kadang tidak dilakukan, setidaknya tubuhnya digunakan untuk rebahan. Kadang rebahan sambil baca buku atau sejenak pinjam ponsel saya untuk melihat film-film animasi anak-anak di Youtube. Saya bolehkan tentu dengan batas waktu tertentu.

Tidak Mendekat Jika Ada Teman yang Makan/Minum

Saya tidak melihat dengan nyata bagaimana sikap si sulung ketika di sekolah. Namun, dari cerita wali kelasnya, ketika jam 12 pas, banyak teman-temannya yang makan dan minum. Nah, si sulung mengambil jarak agar tidak tergiur. Bahkan saya menyarankan ke wali kelas kalau yang makan dan minum bisa diberikan sedikit ruang di bagian belakang agar yang puasa bisa maju ke depan.

Hal ini katanya terjadi di sekolah tetapi kalau anak saya bilang begini: “Ah, meski makan di samping saya, ya tidak mungkin saya ikut makan, Bun. Masa iya sudah capek-capek bangun sahur tapi gak puasa.”

Amazing kalimatnya ‘kan? Jadi pengen rasanya melihatnya cepat besar dan mendidik anaknya juga seperti itu, haha.

Jangan Diminta Ini Itu Ketika Pulang Sekolah

Karena masih kelas 3 SD, memang berat ketika anak terlalu banyak tanggung jawab. Nah, ketika anak pulang sekolah, saya cuma meminta bantuannya menemani adiknya di kamar. Sambil menemani dia bisa melakukan aktivitas apa saja, asalkan adiknya tetap aman.

Ya, saya melakukannya karena butuh tidur sejenak jadi ketika si anak bilang mau menjaga adiknya, saya gunakan waktu untuk charging energi juga. Sebab, setelah shalat Ashar waktunya berkarya lagi di dapur, hehe.

***

Well, jangan patah semangat dan terlalu kasihan sama anak juga ya. Memang kadang tidak tega melihatnya kehausan sehingga terlihat lemas. Percayalah dari situ anak-anak akan belajar untuk memahami sepantarannya di luar sana yang tidak bisa makan dan minum seperti dirinya.

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You May Also Like