Cara Identifikasi Masalah ala Bunda Saliha menjadi tugas pertama sebagai mahasiswi Bunda Saliha. Meski sebelumnya pernah berada di masa ini tetapi akhirnya melepaskan diri karena sakit di saat pandemi, rasanya mengindetifikasi masalah itu adalah sesuatu yang rumit buat saya.
Apalagi makin ke sini, makin diberikan kepercayaan anak tidak lagi satu melainkan tiga orang dengan gender berbeda. Menjadi ibu anak tiga ternyata luar biasa perjuangannya mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Yang pertama usia jelang 9 tahun dengan emosi yang makin meledak-ledak membuat saya pun ikut tersulut. Anak kedua mencontoh anak pertama tetapi masih lebih mudah diatasi karena belum senekat anak pertama. Anak ketiga masih batita tetapi aktifnya membuat saya harus banyak energi setiap hari.
Berikut tahapan saya dalam mengidentifikasi masalah sendiri:
Kemudian mungkin ada yang bertanya, mengapa hal tersebut di atas menjadi masalah?
Dari identifikasi di atas maka semua akan beres ketika:
Nah, dari semuanya maka saya menyimpulkan masalah paling mendasar adalah
Dan dari semua masalah maka akan tampak di sekeliling bisa terlihat seperti gambar di bawah ini:
Well, permasalahan di atas sampai kini masih belum tuntas karena beberapa kali terapi pun tetap saja hasilnya sama. Merasa kurang percaya diri dengan status sebagai IRT dan emosi yang tidak terkontrol sehingga kadang lepas kendali dalam berkomunikasi dengan anak-anak di rumah.