Cara Memahamkan Anak tentang THR Lebaran

Cara Pahamkan Anak Soal THR Lebaran

Lebaran sebentar lagi dan anak-anak sudah excited bertemu dengan keluarga. Biasanya saat Lebaran yang paling rame dinanti anak-anak adalah amplop dari neneknya. Soalnya nominalnya terbilang besar, haha.

Beberapa tahun kemarin anak saya, khususnya yang sulung masih belum begitu peduli dengan jumlahnya. Namun, tahun ini sudah jelang 10 tahun, menurut kami dia wajib tahu agar bisa mengelolanya sendiri. Apalagi sekarang dia memiliki minat jualan di sekolah dan sudah beberapa kali membuahkan hasil. Pulang bawa uang dari jualannya.

Nah, akhirnya kami memahamkan apa yang harus dia lakukan agar adik-adiknya juga mencontoh yang baik. Kebetulan anak kedua dan ketiga selalu mengikuti kakaknya. Ngintilin terus bahkan selalu mencari jika kakaknya sedang tidak di rumah.

Ini Dia yang Kami Sampaikan Soal THR

Nasihat dan info ini memang bisa jadi tak sepadan dengan keluarga lain, tetapi setidaknya kami melakukan sesuai dengan value keluarga kami:

Tidak Berharap Terlalu Berlebihan

“Bun, biasanya ‘kan dikasih amplop sama mbah kalau Lebaran. Apa Lebaran ini juga begitu?”

“Hmm, belum tentu Nduk. Jangan terlalu berharap ya, Dikasih alhamdulillah, tidak dikasih jangan minta. Adik-adiknya juga diperhatikan nanti sikapnya saat salim sama mbah.”

“Oke, Bun.”

Ya, kami meminta anak sulung kami untuk tidak berharap terlalu banyak. Khawatir terlalu menunggu dan tidak ada bisa kecewa. Kalau rezeki tidak akan salah alamat.

Cara Pahamkan Anak Soal THR Lebaran

Selalu Mengucap Terima Kasih Jika Diberi

Banyak anak yang langsung lari ketika sudah diberi amplop saat Lebaran. Nah, kami tidak mau anak-anak demikian sikapnya. Sebelum beranjak harus berterima kasih dulu. Ini juga jadi habit penting agar kelak ketika sudah besar selalu menghargai orang lain apalagi sudah diberikan sesuatu.

Langsung Simpan di Tempat yang Aman

Saya itu paling gimana gitu kalau ada anak yang dikasih THR Lebaran lalu langsung dibuka di depan mata yang memberi. Apalagi dalam kondisi ramai dan banyak orang. Saya merasa kasihan sama saudara yang lain yang memberi misalnya nominal di bawah dari saudara yang lain.

Belum lagi kalau si anak teriak atau mengucapkan “Kok cuma segini?”

Aduh, rasanya pengen tutup mulut anak itu dan membawanya ke kamar untuk saya info kalau yang dia lakukan keliru, haha.

Makanya anak-anak saya minta langsung simpan di tempat aman seperti tas-nya atau langsung mencari ayah atau bunda untuk disimpankan. Tidak membukanya dulu sebelum acara silaturahim selesai dan jelang istirahat.

THR Lebaran Bisa Dibelanjakan tetapi Tidak Semuanya

Biasanya anak-anak kalau sudah kumpul dengan keluarga lainnya pengennya jajan. Apalagi kalau sudah pegang uang. Nah, kami membolehkan asalkan tidak semua habis dibelanjakan. Harus ada yang ditabung dan itu penting disampaikan bahwa kemudian akan membeli keperluan sekolah, mengaji dan lainnya.

Nah, menabung ini juga sudah kami buka rekening masing-masing sehingga kami sebagai orang tua akan membantu memasukkannya jika sudah balik dari mudik.

Sampah Amplop Dibuang dengan Rapi

Bagi keluarga yang memberi dengan amplop yang dibuka dan harus disobek, anak-anak kami minta untuk merapikannya sendiri. Bekas amplop dibuang di tempatnya sehingga tidak ada sampah yang berserakan.

Hal ini juga bisa jadi kebiasaan baik ketika kelak anak di luar rumah. Melihat yang tidak seharusnya sudah punya keinginan untuk mengubahnya menjadi lebih baik.

***

Pastikan anak-anak memahami nominal uang agar tahu seberapa banyak THR Lebaran yang mereka terima. Hal ini agar membiasakan anak untuk kelak mampu mengelola keuangan tanpa pendampingan orang tua lagi.

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You May Also Like