Karakter positif pada anak adalah sesuatu yang sangat didambakan oleh setiap orang tua. Punya anak yang cantik dan ganteng itu sudah biasa. Sangat luar biasa jika kemudian selain cantik atau ganteng, anak memiliki perangai yang baik sehingga siapa saja yang berada di dekatnya akan selalu senang dan bahagia.
Bahkan bisa jadi anak-anak kita selalu dirindukan orang lain karena sikap dan perilakunya jempolan. Namun, menjadikan anak demikian tentu butuh proses panjang. Orangtua harus selalu punya stok sabar sehingga anak bisa terbentuk demikian.
Cara yang Perlu Dilakukan Orang Tua
Berikut beberapa langkah yang bisa orangtua resapi dan lakukan sehingga ketika mengharapkan anak tumbuh menjadi jauh lebih baik dan punya karakter positif tidak sekadar berharap tetapi ada aksi yang akan menghasilkan reaksi:
Mulai dari Contoh sebagai Orang Tua Berkarakter Positif Juga
Ya, menjadi role model adalah langkah utamanya. Siapa lagi yang akan ditiru paling pertama oleh anak kalau bukan orangtuanya? Bahkan segala bentuk sikap seperti tertawa, bicara, bahkan memperlakukan orang-orang di sekeliling akan ditiru anak. Meski mungkin belum tahu konteks-nya seperti apa.
Pokoknya anak meniru saja apa yang dilakukan orangtuanya sebagai orang yang selalu dilihatnya di rumah setiap hari. Jika anak ingin berkata jujur, maka orangtua dong yang harus memperlihatkan hal tersebut setiap waktu di rumah. Children see, Children do!
Selalu Siapkan Waktu untuk Ngobrol atau Diskusi Bersama
Anak-anak tentu setiap harinya ada sesuatu yang ingin disampaikan. Bisa jadi juga ada yang perlu ditanyakan sehingga anak bisa mendapatkan jawaban yang benar. Nah, orang tua bisa memanfaatkan momem ngobrol untuk menjawab semua kegelisahan anak. Bahkan pertanyaan sepele pun bisa saja dilontarkan. Sabarlah sejenak untuk menjawab.
Jika harus menjawabnya dengan candaan, silakan. Asalkan anak paham. Namun, namanya anak-anak biasanya jawaban pertama itu akan selalu diingat sehingga perlu benar-benar mengetahui karakter anak sendiri.
Jangan sampai maksud kita baik tetapi anak menangkapnya berbeda. Maka memang sangat penting ngobrol bareng anak agar makin dekat satu sama lain dan saling percaya serta saling mengenal satu sama lain akan tercipta.
Biasakan Anak Melakukan Sendiri, Jangan Terlalu Dimanjakan
Seringkali anak menjadi sulit diatur karena kebiasaan dituruti semua keinginannya. Tentu berbeda dengan kebutuhan. Jika kebutuhan sudah tentu harus dipenuhi. Untuk keinginan perlu dicek terlebih dahulu, apakah mendesak atau hanya sekadar mengikuti tren.
Nah, kebiasaan memanjakan sebenarnya punya dampak buruk. Baik itu bisa terjadi secara langsung atau bisa terlihat di waktu mendatang. Makanya karakter anak yang semua keinginannya dituruti karena dimanja pasti akan berdampak negatif pada sekelilingnya.
Jika berada di lingkungan yang semua keinginannya tidak bisa terwujud, si anak bisa saja stress atau bahkan melakukan sikap buruk pada orang di sekitarnya.
Selain itu, pastikan anak tidak selalu melimpahkan apa saja kepada orang lain. Misalnya jika ingin makan dan minum, jika memang sudah bisa mengambil sendiri maka sebaiknya diberikan kebebasan untuk melakukannya. Harus mandiri dan tentunya tahu mana yang harus dilakukan sendiri mana yang butuh bantuan orang dewasa.
***
Well, jika masih usia dini maka segera terapkan di keluarga karena waktu terus berjalan. Jangan sampai kita menyesal dan menjadi orang tua yang merasa sangat bersalah karena lupa mengajarkan karakter positif pada anak saat usianya masih kecil.