Haid adalah salah satu diskusi saya dengan anak sulung saat ini. Awalnya dari Ramadan melihat saya tidak puasa dan si anak merasa tidak terima karena saya bebas makan dan minum sementara dia harus menahan keduanya sampai bedug Maghrib. Saya pun dengan santai menjawab:
“Nanti ada masanya kamu tahu akan seperti apa.”
Namun, jawaban seperti itu bagi anak yang rasa ingin tahunya besar tentu memicunya makin ingin terus bertanya. Jika sudah seperti ini makan penting bagi orang tua mendekatkannya dengan mama/bunda/ibu. Sebab, informasi valid mengenai haid sebaiknya dari diri mama sendiri agar anak merasa bahwa ibunya sebagai tempat untuk bertanya dan bertanya.
Lalu bagaimana kalau sudah terlanjur bertanya? Ya, dijawab dong, hehe. Nah, untuk menjawabnya diperlukan beberapa cara agar anak benar-benar memahami dan tidak sekadar bertanya karena ikut-ikutan sama teman atau mungkin mendengarnya di TV atau dari mulut kita sendiri, orang tuanya.
Ketika Anak Bertanya Soal Haid, Maka…
Ajak Duduk Bareng dan Diskusi
Bisa menceritakan dulu gambaran umum dari haid dengan bahasa sederhana. Jika usianya masih SD kelas bawah, maka diinfokan saja kalau ada darah yang keluar dari saluran pembuangan (seperti tempat keluarnya pipis) sehingga tidak boleh melakukan ibadah kecuali yang bisa dilakukan dalam hati saat sedang berdiam diri.
Kalau sudah kelas atas, biasanya juga sudah ada yang mengalaminya jadi makin mudah menjelaskan karena langsung ada contoh yang bisa diperlihatkan gambarannya.
Membicarakannya dengan Nada Santai
Anak-anak yang senang bertanya juga menjadi medianya untuk tumbuh dan berkembang cepat. Jika selalu bertanya tetapi kita menjawabnya juga santai maka anak-anak biasanya makin senang dengan kita dan menjadikan kita sebagai sumber segala tahu, meski kebanyakan kita pun googling.
Suara yang biasa saja tanpa tekanan ngegasss biasanya akan makin membuat anak hormat dan segan sehingga jika akan bertanya berikutnya tidak dengan pertanyaan sepele.
Sampaikan untuk STOP Ibadah Dulu
Ibadah salat, ngaji dan hal-hal yang berinteraksi langsung dengan masjid, quran dan lainnya sebaiknya dihindari. Namun, bisa melakukan aktivitas lain bernilai ibadah seperti sholawatan, murojaah hafalan atau bersedekah. Pastikan benar-benar menjaga kebersihan pakaian khususnya rok/celana agar tidak menodai tempat ibadah.
Lalu, Kapan Saya Haid?
Kemarin saya menginformasikan Salfa bahwa usia haid biasanya di rentang 10-15 tahun. Jadi, karena sekarang dia 8 tahun jadi butuh pembekalan yang sangat banyak sebelum benar-benar menghadapinya. Salah satunya dengan memberikan buku dan mendiskusikan bersama isi bukunya. Tidak melepas anak membacanya sendiri.
***
Well, jangan takut atau marah kalau anak bertanya soal haid meski usianya masih kelas 2 SD. Soalnya saat ini anak-anak makin berbeda cara menjalankan kehidupannya daripada kita orang tuanya dulu. Selalu diskusi dan jangan sampai anak curhat di luar sana daripada orang tua sendiri.
37 comments
alhamdulillah aku santai aja kalau anak nanya soal haid. tapi ya pas beneran dapat haid tetep aja mereka ada bingung dan paniknya, ya
Memang fase haid setiap anak tidak sama apalagi anak sekarang yang dipengaruhi berbagai hal dari mulai gaya hidup, pola pikir, lingkungan hingga asupan makanan. Sehingga gak ada salahnya memberikan pembekalan mengenai pubertas kepada anak-anak di usia yang dirasa telah cukup untuk memahami dengan pendekatan orangtua yang intens layaknya sahabat.
PR banget ya menjelaskan hal seperti ini ke anak. aku jadi inget dulu haid pertama pas SD kelas 6 dan sempet takut sendiri aku pikir aku luka dong haha
Anak pertama saya cewek, kalau mamanya ga salat biasanya dulu tanya. Kenapa hga salat. Itu jadi momen buat jelasin kalau setiap perempuan akan mengalami ini. Namanya haid, barulah saya memberikan penjelasan apa saja yang harus dilakukan seorang perempuan, khususnya saat harus bersuci, bagaimana niat dan tata caranya
Pelajaran banget untuk saya yang punya anak gadis kelas 1 SD, kelak jadi punya gambaran bagaimana harus bersikap kalau ia bertanya tentang haid. Terima kasih Mbak Rahma untuk sharing ilmunya
Pelajaran banget untuk saya yang punya anak gadis kelas 1 SD, kelak jadi punya gambaran bagaimana harus bersikap kalau ia bertanya tentang haid, not only mom, ayah pun harus peka kalau sang bertanya hal serupa. Terima kasih Mbak Rahma untuk sharing ilmunya
Iya harus siap ya ditanya tentang haid oleh anak ya dan sebaiknya kita bisa menjelaskannya pada anak dengan sederhana daripada mereka cari informasi ngga valid dari internet atau teman
Penting banget buat orangtua utk mendidik anak dgn tepat. Dgn mengajak diskusi, anak jd ga terbebani dgn masalah hidupnya. Justru dia akan senang menerima masalah dan mengetahui cara solusinya. Bahkan hanya utk haid sekalipun.
anakku belum tanya2 ttg ini karena dia belum siap. tapii dari awal 9 tahun aku udah kasih info sih. kebetulan di komik anak perempuan yg aku punya juga ada bahasan kayak gini. jd ngebantu banget.
skrg anakku 10 tahun, baru mulai merasakan bbrp checklist dari puber. jujur aku malah yg deg2an kalau anak cewekku bakal kecepetan haid, hihi..
Ibunda jadi orang terdekat dalam membicarakan persoalan haid maupun pubertas pada anak ya, malah bagusnya gitu daripada mencari jawaban k lain²
Diskusi, pendekatan bareng anak wajib kak.. Jadi setiap anak bertanya harus dijelasin dgn detail smpe paham.
Wah mbaa jadi catatan nih buatku. Jadi keinget gimana dulu aku pertama kali haid, pas kelas 3 SMP baru haid.. dan selama itu pula alhamdulillaah ibuku jg jelasinnya bisa dimengerti dan aku udah siap menerima ilmu soal itu hehe.. ini jadi PR banget karena aku jg punya anak perempuan.
Anakku juga mbak pas Ramadan kemarin kukasih tahu kalau mamanya nggak puasa artinya lagi haid. Dia belum terlalu paham sih haid itu apa mungkin nanti bakal dijelaskan lebih rinci kalau sudah lebih besar
Belum merasakan punya anak yang bertanya demikian :D. tapi kalau sudah jadi orang tua emang wajib banget memikirkan pertanyaan-pertanyaan mendasar begini ya, Bun
Anak-anak sekarang kritis banget sih ya…Ada yg beda dikit aja langsung tanya…
Kayak engga puasa, kenapa?
Perlu muter otak nih buat cari jawaban yang ringan dan mudah dimengerti…
Dulu saya juga ngambek kalo lihat ibu tidak puasa wkwkwk. Waktu haid pertama hepi dong waktu ngga puasa, tapi setelah merasakan betapa sulitnya membayar hutang puasa karena godaan jadi auto kangen masa-masa sebelum haid
Anakku juga pernah Mbak tanya kok Mama enggak sholat, enggak puasa. Anakku cowok, dijelaskan kalau cewek ada liburnya. Kok bisa, dijawab nanti ada pelajarannya. Bingung juga sih karena anak cowok.
Diskusi, pendekatan bareng anak wajib kak.. Jadi setiap anak bertanya harus dijelasin dgn detail smpe paham.
nah, ini PR banget untuk menjelaskan bukan secara detail tapi scara sderhana dan mudah dipahami si anak, jadi tidak hanya peran ibu saja melainkan peran ayah juga penting untuk mengetahui hal-hal ringan seperti ini,
Waahhh kalau sudah dapat bekal ilmu kayak gini sih mantep yaa, jadi saat waktu haid sudah tiba si anak jadinya nggak kaget apalagi panik. Catet ah, siapa tau aku juga dapat pertanyaan yang sama juga kayak gini.
Jadi PR juga buat saya nih, menjelaskan tentang haid pada anak yang saat ini masih kelas 1 SD, tapi udah nanya-nanya haid, gegara lihat saya gak puasa dan gak sholat tiap haid.
Waaa salah satu topik yang bikin ibu-ibu bingung sekaligus gregetan ya hehehe
Di rumah karena ketiga anak kami perempuan, jadi bahas soal haid ini bukanlh hal yang tabu, sebab yang bungsu baru kelas 1 SD. Dengan sering berbicara soal haid ini, ketika anak ke dua dapat haid, dia tidak terllau panik atau kaget sebab emnag sudah sering kita bahas, mulai dari cara pakai pembalut, membersihkan, membuang pembalut, soal mandi wajib dan soal ibadah. malah adeknya juga sering mengingatkan. Misalnya sang kakak, yang mungkin tidak membersihkan kertas stiker pembalutnya, masih ada di kamar, dll.Istilah PMS pun sudah sangat kenal
anakku juga udah mulai tanya persoalan haid nih mba. sekarang sih masih aku jawab sederhana cuma nanti kayaknya bias lebih kompleks lagi jawabannya
Anak saya dapat haid di usia 12 tahun. Untungnya dia tidak begitu heboh karena sebelumnya dia sering melihat saya ganti pembalut. Saat itu saya menjelaskan tentang haid
masyaallah, ini pengalaman sekaligus tantangan ya buat orangtua terutama ibu dalam menjelaskan dan mendiskusikan haid ke anak
Anak perempuanku udah 12 tahun nih dan belum mendapat haid sedangkan hampir semua temannya sudah haid bahkan ada yang dari usia 10 tahun, kalau untuk pendidikan haid yang sejak teman-temannya mendapat haid sih aku jelaskan perlahan, terutama untuk urusan menjaga kebersihan san kesehatan saat haid.
Kalo molly dulu sempet ditakut2in sama mama terkait haid. Dibilangin kalo yg haid itu berarti ganjen sama cowok..akibatnya dulu takut bgt temenan sama cowok. Dan akhirnya nangis2 minta maaf sama mama pas haid pertama. Sungguh bukan pengalaman berkesan. 🙁
Saya termasuk ibu yang gak begitu repot waktu anak gadis dapat haid pertama kali. Soalnya sahabatnya dapat haid duluan. Dia jadi banyak tau dan belajar dari sahabatnya
Sisanya baru dia menanyakannya pada saya hehehe
aku udah beli buku-buku mengenai penyampaian haid kepada anak perempuan, ini bekal sekaligus ilmu yang dulu mungkin aku gak dapat. Tapi, bersyukurnya sekarang di sekolah anakku emang ada kajian persiapan anak aqil baligh, jadinya selaras di rumah dan di sekolah.
Pertanyaan anak-anak memang harus kita tanggapi dengan santai dan kita memberikan penjelasan yg mudah dimengerti oleh anak-anak.
Jelang usia 10 tahun bagi anak perempuan memang harus siap untuk menghadapi nantinya akan dapat haid.
Intinya jangan panik ya mbak kalau anak bertanya “hal-hal aneh” kayak gini. Ajak ngobrol aja dengan santai
Aku pun dulu sempat bingung mbak gimana caranya membahas soal haid ini ke anakku. Hingga akhirnya suatu sore dia seusai dari kamar mandi menghampiri saya dan bilang kalau tadi pas pipis berdarah.
Udah kejadian, baru deh kami bahas soal haid ini
Wah, aku juga harus persiapan nih soal haid. Walau si kecil masih enam tahun, sebaiknya mendapat edukasi sejak dini. Apalagi anak jaman sekarang cepat banget gedenya.
Suka bingung ya bund kalau anak udah mulai bertanya hal hal serius. Seperti haid ini. Harus hati hati memberi jawaban. Jangan sampai anak malah tambah bingung. Sering ajak diskusi sepertinya pilihan yang tepat agar anak nyaman bercerita ke ibunya sendiri. Daripada ke orang lain. Malah tambah berabe. Ya kan
Aku uda deg degan nih, kak Amma.
Semoga pas haid, aku ada di sisi anakku ya.. Karena bentar lagi mau boarding.
aku dulu pas ngajarin Salma bersiap untuk menghadapi haid tuh juga mirip2 gini hehehe. Oia jangan lupa mulai dikasih zat penambah daran juga
Harus hati hati sekali menyampaikan hal hal seperti ini kepada anak, jangan sampai juga mereka mencari tahu sendiri diluar sana, lebih sering ajak diskusi anak dan menjelaskan dengan tepat adalah cara yang dapat membantu anak ter edukasi dengan baik.