Cara Mengatasi GTM pada Bayi dengan Mudah

cara mencegah dan mengatasi gtm pada bayi

GTM alias Gerakan Tutup Mulut memang challenging banget karena seolah useless masak tetapi tidak dimakan. Apalagi kalau kondisi tidak hanya punya anak satu, sungguh drama GTM seperti masalah berat yang harus dilewati sepanjang hari, haha.

Belum lagi kalau masih tinggal di kontrakan yang semua serba terbatas atau di rumah mertua di mana semua ada termasuk kritikan soal pengasuhan bayi, lengkap sudah hal-hal yang bisa membuat kepala ibu berasa mau pecah saja. Hmm, kondisi seperti ini sebenarnya tidak bisa dibiarkan karena bayi harus dalam kondisi bahagia saat makan. Kalau kita orang dewasa sudah mengenal bahkan menjalani yang namanya mindful eating, maka bayi cukup berada dalam kondisi senang dan lapar. Pasti lahap.

cara mencegah dan mengatasi gtm pada bayi

Pengalaman Anak Picky Eater

“Mbak, tiap anak beda-beda. Pasti ada saja yang tidak mau makan. Pilih-pilih.” 

Jujur saja, sampai sekarang anak pertama masih dalam fase itu. Meski sudah ada peningkatan karena saya dibantu oleh guru sekolah agar memberikan informasi penting tentang ragam makanan bergizi. Harapannya anak pertama bisa memahami bahwa makan satu jenis menu setiap hari tidak baik untuk kesehatan.

Picky eater semua berawal dari kesalahan saya saat hamil yang tidak memaksakan diri untuk makan apa saja yang sehat sesuai petunjuk bidan dan dokter kandungan. Bahkan saya punya beberapa buku mengenai nutris hamil sepertinya dibaca saja tanpa diserap dan diaplikasikan. Jadilah si anak pertama makannya pilih-pilih. Beruntung sekali saya jika dalam sehari mau makan dengan menu lengkap (nasi + sayur + lauk + buah). Biasanya hanya nasi + lauk saja, sayur dimakan itupun tertentu.

Beranjak dari pengalaman itu, saya tidak ingin terulang pada anak kedua dan ketiga. Alhamdulillah anak kedua dan anak ketiga yang masih bayi usia 7 bulan sejauh ini tidak memperlihatkan tanda sulit makan. Namun, sesekali sulit diajak makan dengan alasan masih main, habis makan camilan atau ngantuk.

Anak Ketiga, 3 Hari Pula Emoh Makan

Perjalanan MPASI yang sudah berjalan sebulan ini ternyata harus saya lewati dengan suka duka. Memang secara umum si bayi ini senang makan. Apa saja (baca: makanan/minuman) yang dimasukkan ke mulutnya pasti dimakan. Namun, sempat saya dibuat bingung karena 3 hari berturut-turut si bayi tidak mau makan. Mintanya ASI saja.

Panik? Tidak terlalu. Saya mencoba untuk santai karena kondisi di rumah mertua kalau panik bakalan tambah runyam, haha. Makanya saya berusaha selow dan mengamati apa yang menyebabkan si bayi tiba-tiba tidak mau makan. Ternyata banyak faktor yang menjadi penyebabnya, antara lain:

Ah, tahu sendiri dong ya kalau numpang itu tidak bisa seenaknya mau buat ini dan itu. Sungkan. Apalagi jika memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk berada di dapur hanya untuk menyiapkan menu MPASI si bayi. Makanya masak yang simple saja. Ternyata menu yang sederhana dan itu-itu saja yang bikin si bayi bosan.

Hmm, bayi saja sudah bisa bosan, apalagi orang dewasa.

Kurang Enak Badan

Kondisi tidak fit menjadi salah satu pemicunya juga. Indra pengecap si bayi menjadi ikut terganggu sehingga tidak mau makan bahkan biasanya disertai nangis karena merasa tubuhnya tidak nyaman. Untuk itu, penting memerhatikan kondisi sekitar bayi agar tidak menjadi penyebab tubuh tidak fit, seperti pastikan baju, tempat tidur, mainan dan lainnya yang digunakan si bayi selalu dalam kondisi bersih.

Suasana Makan yang Kurang Nyaman 

Mungkin saja si bayi tidak suka makan tanpa musik. Bisa jadi juga si bayi mau makan kalau mendengar si ibu berceloteh atau mengajaknya interaksi, tetapi tidak dilakukan oleh si ibu. Jadinya si bayi merasa aktivitas makan bukan sesuatu yang menyenangkan.

Masih Kenyang ASI

Nah, ini juga yang perlu diperhatikan si ibu. Jika sudah memberikan ASI pada bayi, maka perhatikan jeda waktunya untuk diberi makan. Minimal ada jeda 2-3 jam dari minum ASI baru diberikan makan MPASI. Apalagi jika masih usia 6-7 bulan atau tahap awal mulai MPASI, pasti masih menyesuaikan sistem pencernaan dalam tubuh bayi.

Solusi Jika Anak GTM

Sabar. Ini yang paling pertama memang harus dilakukan karena dengan sabar pastinya otak bisa berpikir langkah yang harus diambil jika memang anak tidak mau makan. Selain itu, mengganti menu yang sejenis untuk dicobakan ke bayi, jika memberikan respon dihabiskan dalam mulut artinya si bayi mulai suka dengan makanan tersebut dan biasanya butuh disendokin lagi.

Berbagi tips dengan ibu yang juga punya anak sedang MPASI sehingga bisa dipraktikkan ke bayi. Kalau saya sendiri paling senang kalau anak GTM makanan berat (baca: makanan utama) saya ganti dengan buah seperti pisang, pepaya, pir atau memberinya biskuit bayi yang kandungannya aman buat bayi.

***

Well, pastikan bayi selalu dalam kondisi sehat, tenang dan lapar saat diberikan makan agar drama GTM tidak terjadi. Sebab, sebenarnya semua bayi penasaran dengan makanan apa pun yang disajikan padanya. Tinggal orang tuanya saja memikirkan bagaimana mengelola menu agar si bayi tetap bahagia dan lahap makannya.

Ada ide menu MPASI buat bayi? Silakan share di kolom komentar ya…

0 Shares:
1 comment
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You May Also Like