Ibu Manager Handal Keluarga – Setelah berkutat dengan materi dalam Universitas Kehidupan beberapa pekan lalu, maka saat ini kembali ditantang untuk konsisten dalam manajemen waktu. Hmm… sebenarnya kalau ditanya soal manajemen waktu, maka saya pun akan sedikit malu. Sebab, jadwal harian yang saya buat ibarat masih jadi anak sekolahan dulu, tidak bisa berlangsung lama.
Hal ini diakibatkan oleh adanya perubahan-perubahan mendadak, misalnya tiba-tiba ada undangan ke event, pulang ke kampung suami atau bahkan karena alasan draft kerjaan blog yang sedang menanti untuk diselesaikan. Eits… namun ini bukan alasan untuk kemudian menjadikan waktu tidak digunakan dengan tepat.
Kalau kemudian saya ditanya, soal aktivitas penting dan tidak penting, di sini saya sepertinya harus menentukan mana yang prioritas. Sebab, manusia manapun tidak akan bisa menjalankan semuanya. Perlu ada yang diutamakan dan dikesampingkan, bahkan tidak perlu dilakukan.
3 (Tiga) Aktivitas Penting bagi Saya
- Mengasuh si Kecil, Salfa
- Ibadah
- Memantapkan Ilmu Sabar dan Ikhlas
3 (Tiga) Aktivitas Penting tetapi Bisa Ditunda bagi Saya
- Berlama-lama dengan Media Sosial
- Nge-draft Postingan Blog
- Promosi Bisnis Undangan Pernikahan dan Printing
3 (Tiga) Aktivitas Tambahan yang Dilakukan Tiap Akhir Pekan
- Nonton Drama Korea
- Postcrossing
- Hangout
Nah, kali ini sedikit ingin berbagi bagaimana saya dengan keseharian saya. Mulai dari pagi hingga kemudian pagi lagi.
Jadwal di atas terkadang melebihi dari waktu yang ditetapkan. Hal ini boleh jadi dikarenakan adanya event mendadak dengan durasi waktu yang unpredictable, si Kecil mengajak main sehingga waktu tidur malam berubah dan masih banyak lagi faktor lain. Pastinya, sebisa mungkin tetap berjalan, dimana suami, anak dan rumah tangga tetap adem ayem.
Soal pendelegasian tugas, saya masih belum ada bayangan karena si kecil pun masih berusia 2 tahun 9 bulan. Mau nggak mau jadwal di atas akan berubah seiring dengan pertumbuhan si kecil. Bagaimana dengan suami? Adakah pembagian kerja rumah tangga? Hmm… secara spesifik tidak ada. Pastinya, suami akan membantu hal-hal yang dianggap memang perlu, seperti membuang sampah, memastikan galon air tetap terisi, dan aktivitas lainnya.
Intinya, kali ini saya belajar bagaimana memenej rumah tangga agar berjalan sebagaimana seharusnya dengan berharap keberkahan dari Allah Azza Wa Jalla.