“Kok adik dibelikan mainan, aku tidak?”
“Bun, beliin mainan boneka yang bisa bergerak ya.”
“Ayah, aku mau bola. Beliin ya Ayah.”
Beragam kalimat yang bisa keluar dari mulut anak ketika menginginkan mainan. Padahal ketika masih bayi, kita sebagai orang tua yang sangat menggebu membelikan anak mainan. Harapannya dengan mainan anak bisa senang, sibuk beraktivitas dan pastinya bisa makin melatih berbagai aspek tumbuh kembangnya.
Namun, ketika dalam kondisi anak sudah bisa mengutarakan keinginan untuk mendapatkan sebuah mainan ke orang tua, pastinya jawaban tidak selalu “iya”, bukan? Soalnya, ada banyak pertimbangan yang orang tua harus pikirkan, utamanya adalah masalah dana. Ada atau tidak dana untuk membeli mainan tersebut.
Manfaat Mainan untuk Anak
Mainan itu benda yang sangat diinginkan setiap anak. Manfaatnya pun banyak tergantung jenis mainan yang diberikan. Mainan itu bisa membuat anak:
- Mampu berpikir kritis karena permainan yang mengasah otaknya
- Bisa lebih kreatif dalam mengerjakan sesuatu
- Bisa menyibukkan diri daripada sibuk bermain gawai
- Bisa jadi bahan anak belajar mereview mainannya sehingga tahu untuk apa mainan itu diberikan kepadanya.
Waktu yang Tepat Belikan Anak Mainan
Hmm, memang kalau sudah menjadi orang tua, perkara membeli mainan untuk anak saja itu bisa panjang dalam pemikiran. Sebelum memutuskan harus benar-benar memperhatikan banyak aspek. Jangan sampai membelikan mainan tetapi ada kebutuhan lain yang kemudian terabaikan.
Jadi kapan dong beli mainan?
Pastikan saja:
Anak Sudah Benar-Benar Butuh
Ada kalanya kita sebagai orang tua tidak cukup waktu untuk bermain sehingga diwakilkan dengan mainan. Jika kondisinya memang demikian, tidak apa-apa. Sebab tidak semua orang yang punya anak juga bisa menyeimbangkan waktu di kantor dan di rumah. Apalagi kalau tempat kerja jauh dari rumah. Anak yang makin hari makin berkembang perlu untuk mendapatkan tambahan wawasan dan bisa dengan mainan edukatif.
Mainan Lama Sudah Rusak
Ada mainan yang sangat disukai si kecil sehingga dimainkan terus-menerus. Akibatnya, mainan bisa saja rusak atau bahkan ada bagiannya yang tidak lagi berfungsi dengan baik. Wajar kalau kita membelikannya lagi dan mungkin ada upgrade yang fungsinya jadi lebih banyak dari versi sebelumnya. Hal ini akan memberikan memori bahagia ke anak sekaligus pelajaran bahwa jika memang memiliki mainan dan dimainkan dengan baik tetapi akhirnya harus rusak karena usia pemakaian, maka wajar orang tua membelikannya lagi.
Ada Momen Penting
Saat anak berprestasi kemudian diberikan hadiah tanpa dijanjikan sebelumnya, itu akan menjadi memori bahagia anak. Bisa juga saat anak bertambah usia atau ulang tahun. Mainan yang diberikan juga bisa disesuaikan dengan usianya. Jangan sampai melebihi karena kemampuan setiap anak berbeda. Khawatirnya anak terkesan dipaksa sementara kemampuan dan keinginannya belum sampai ke situ.
Ada Diskon yang Benar-Benar Murah
Jujur, saya juga suka beli apa saja kalau memang harganya murah tetapi kualitasnya bagus. Meski mainan lama masih bisa digunakan, membeli karena diskon biasanya alasannya karena:
- Terkenal sebagai merk yang bagus sehingga kualitasnya terjamin
- Langka dan harganya bisa terjangkau dengan Promo
- Edisi terbatas dan kebetulan memang juga suka mengoleksi
- Ada uang berlebih
Alasan tersebut yang kemudian menurut saya aman mengejar diskon atau promo mainan.
***
Well, semoga semua mainan yang sudah sempat diberikan kepada anak memang memberikan kesan bahagia. Tak hanya itu, ada nilai lebih seperti wawasannya makin bertambah serta keterampilan pun makin terasah.