Ketika Anak Tidak Mau Tidur Setelah Sahur

Aktivitas Setelah Sahur

“Bun, saya enggak mau tidur.”

Kalimat anak sulung ketika habis salat subuh dan perutnya dielus-elus karena sejam sebelumnya habis sahur.

“Lalu, mau bikin apa? Biasanya kan kamu malah tidur tanpa info ke bunda.”

“Ya iya sih, tapi kali ini mataku katanya mau main atau bikin apa gitu, Bun.”

Hmm, dalam hati saya sangat senang karena anak ini seolah bisa membaca pikiran dan harapan dalam kepala saya. Ya, tidur setelah sahur memang membuat badan jadi lemas. Jika bangun, biasanya kepala pusing bahkan perut perih dan merasakan lapar. Bahkan keberkahan subuh bisa luput jika tidur lagi.

Untungnya anak kedua dan anak ketiga masih sangat kecil, usia 4 tahun dan 1 tahun, yang memang tidak bangun ketika sahur. Mereka asik tidur menjadi kesempatan saya menyelesaikan pekerjaan rumah dan pekerjaan di dunia blog. 

Lalu Bikin Apa Dong Jika Tidak Tidur? 

Anak-anak bisa diajak untuk melakukan beberapa hal. Namun, pastikan dulu anak mau melakukannya dan enjoy. Jangan sampai anak melakukannya dengan terpaksa atau sambil bibirnya manyun. Berikut beberapa kegiatan tersebut:

Aktivitas Setelah Sahur

Menata Rak Buku 

Biasanya rak buku akan berubah bentuk alias berantakan jika seharian menjadi salah satu tempat bermain anak-anak. Anak-anak yang suka membaca kadang tidak mengembalikan buku dengan benar ke tempatnya semula. Jadinya, rak buku menjadi tidak indah dipandang.

Nah, anak bisa diajak untuk challenge menata buku berdasarkan abjad atau apalah yang menarik. Jika tidak ingin begitu, minta anak yang memutuskan juga, bisa.

Berkreasi dengan Bahan-Bahan DIY 

Anak sulung saya perempuan sangat suka bebikinan. Dia suka membuat pernak-pernik yang menarik. Kadang untuk diri sendiri, kadang juga untuk dijual ke temannya. Nah, saya pun memfasilitasi dengan memberikan bahan-bahan untuk membuatnya. Apalagi kalau semangat dagangnya sedang tinggi, saya pun tidak melewatkan kesempatan tersebut.

Soalnya, kalau anak sudah di-cut untuk berjualan biasanya akan minder seterusnya. Yaa mumpung anaknya mau, orangtua segera fasilitasi.

Menyiram Tanaman di Teras Depan 

Memang tidak terlalu banyak tanaman, tetapi kalau disiram pun membutuhkan waktu. Apalagi tanaman  mint selalu butuh asupan air sehingga tidak boleh lupa untuk disiram dengan rutin. Selanjutnya adalah menata pot agar tidak mudah dijatuhkan kucing.

Ya, kadang peliharaan tetangga main ke teras depan kami dan menjatuhkan apa saja yang dilaluinya. Makanya kami harus selalu menatanya agar tidak berantakan.

Setor Hafalan 

Ini penting karena sekalian jadi tugas di TPQ. Makanya setiap habis salat subuh saya minta anak untuk muroja’ah hafalan dulu sebelum disetor. Kalau mau menambah jumlah setoran surah pun saya berikan waktu sejam untuk menghafalkannya.

Alhamdulillah si sulung masih terus semangat karena momen Ramadan seperti ini datangnya sekali setahun. Belum lagi dia sudah diinformasikan bahwa tidak selamanya Ramadan bisa ditemui dalam kondisi yang sama.

Menjawab Soal-Soal Bahasa Inggris 

Ini juga penting karena mata pelajaran yang saya tekankan untuk dikuasai lebih dalam. Apalagi beberapa waktu ke depan harus mengikuti berbagai jenis lomba. Makanya sangat butuh si sulung makin tekun dan memahami perkembangan pelajaran Bahasa Inggris.

Semua ini bukan semata-mata karena harus juara, bukan. Setidaknya si sulung sudah memahami bagaimana harus bersikap ketika mengikuti lomba bahasa Inggris yang lebih bergengsi.

***

Well, sahur memang seharusnya tidak lanjut tidur. Beruntung jika punya anak yang habis sahur tidak mau lanjut tidur. Nah, dari sini memupuk kebiasaan baik harus dipertimbangkan dengan matang karena akan menjadi habit sampai dewasa.

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You May Also Like
Read More

Youtuber Cilik – Part 4

Youtuber Cilik – Part 4 – Hari ini take video belum dilakukan. Alasannya karena si kecil masih sakit batuk pilek. Jika…