Melatih Anak Cerdas Finansial (Day 9): Naik Angkot Saja – Alhamdulillah hari ini rezeki dagangan lancar jaya. Mengunjungi tetangga memang akan ada nikmat tersendiri. Bahkan Salfa bisa ikut belajar bagaimana memilih antara naik angkot atau becak saat akan pulang.
Ceritanya begini, jarak rumah tetangga dengan rumah saya terbilang lumayan. Bisa jalan kaki, naik becak dan juga naik angkot. Namun, kebiasaan (karena kenal dengan beberapa tukang becak) naik becak mau kemana-mana dan menurut suami juga lebih aman dibandingkan saya bawa motor sendiri. Nah, saat akan pulang, tidak ada becak di sekitar rumah tetangga saya itu. Kalau jalan kaki sih bisa tetapi panasnya nggak kuat dan saya bersama Salfa.
Akhirnya saya lihat ada angkot yang berlalu melawan arah ke rumah saya. Makanya seketika saya ngomong sama Salfa:
“Fa, kita naik angkot saja, mau gak?”
“Lho, naik becak saja Bunda.”
“Becaknya nggak ada dan kalau naik angkot, lebih cepat lho.”
“Bunda kan ga bawa uang.” Salfa tahu kalau saya hanya bawa uang untuk bayar buku ke tetangga dan becak saat berangkat tadi. Saya beri tahu agar tidak minta jajan, haha.
“Ada tapi cuma 4000.”
“Naik angkot, cukup?”
“Insya Allah cukup.”
“Naik angkot saja. Becaknya kan 10.000.” Dia lihat saya tadi bayar pakai uang 10.000
“Murah apa mahal kalau naik angkot, Fa?” Mulai ngetes sambil nunggu angkot.
“Murah dan cepat.”
Masyaa Allah anak ini benar cepat sekali tanggap ya. Tetapi saya masih sanksi besok akan ingat atau nggak. Namanya anak-anak, haha.