Menstimulasi Anak dengan Matematika Logis (Day 3): “Bentuk Apa Ini, Nda?” – Saat rumah masih sedikit lembab di bagian sudut tertentu dan selalu ada doa agar hujan tidak lagi turun dengan intensitas seperti kemarin, Salfa tetap harus menjalani harinya sebagai seorang balita yang terus belajar meskipun dalam konteks bermain.
Hari ini saya berkesempatan hadir di sebuah seminar untuk mengisi kembali jiwa dan pikiran saya (baca: menjadi gelas kosong). Ya, menjalani peran sebagai ibu, tentu banyak hal yang harus saya siapkan untuk anak. Matematika logis adalah salah satu stimulasi untuk perkembangan usia balita seperti Salfa. Dan di acara seminar Salfa belajar soal Matematika, tepatnya bangun geometri tiga dimensi.
Ya, jika kemarin Salfa melihat gambar segitiga, persegi, lingkaran hanya bentuk gambar, hari ini Salfa memegang langsung balok dengan bentuk seperti yang sebutkan. Balok tersebut kemudian menjadi salah satu mainan di Kids Corner seminar yang saya ikuti. Membantu sekali memang karena bentuk-bentuk itu dimodifikasi sehingga meminta anak untuk menyusunnya di satu titik berdasarkan warna.
Karena sudah pernah mendengar informasi dari saya soal bangun tiga dimensi tersebut, akhirnya Salfa menjadi sosok yang mengajarkan teman-teman di sekitarnya. Terdengar Salfa berdialog dengan SDM Kids Corner:
“Tante, ini segitiga kan?”
“Tante, ini tempatnya di sini. Lingkaran ini tidak boleh dipasang di situ. Nggak muat.”
Bahkan SDM Kids Corner sesekali mengucapkan: “Wah, benar sekali. Yuk, dipasang lagi yang lainnya.” Dan saya pun sedikit tenang menjalani seminar. Karena walaupun ada SDM tentunya saya tetap harus melihat bagaimana Salfa menjalani aktivitas di spot tersebut.
Sepulang dari seminar, lagi-lagi Salfa menceritakan soal permainan di Kids Corner kepada ayahnya. Si ayah juga tidak mau tinggal diam dan mencoba mengasah skill anaknya kembali.
“Jadi, Salfa habis mainan bentuk apa saja?”
“Banyak, Yah. Ada bulet-bulet, segitiga, kotak, banyak sekali.”
Saya yang mendengar percakapan ayah dan anak ini hanya bisa senyum-senyum sendiri soalnya, padanan kata yang dikeluarkan hampir semuanya atas wawasan Salfa sendiri. Seperti lingkaran = bulet-bulet adalah contoh dimana otaknya berpikir. Bahkan saya sendiri sudah lupa kapan mengatakan bulet-bulet untuk sesuatu yang bentuknya melingkar, haha.
Well… sudah lihat bagaimana serunya mengajak anak dengan stimulasi matematika logis? Ah, entah besok ada hal seru apalagi untuk ditulis.