Menstimulasi Anak dengan Matematika Logis (Day 6): Menulis Angka – Boleh dibilang kalau hari ini adalah lazy day. Ya, Bunda sedang dihadang ideas block sehingga sedikit kelabakan saat ingin melakukan stimulasi yang berkaitan dengan Matematika. Untungnya Salfa bisa memahami Bunda sehingga ada saja yang bisa dikerjakan walaupun sangat sederhana.
Ceritanya sebelum tidur siang, Salfa sudah sibuk dengan mainan dan buku-buku. Beruntung karena Salfa sudah paham kalau buku tidak boleh dicoret-coret sehingga meskipun memegang alat tulis atau alat gambar, buku bacaan sebaiknya dijaga. Namun, ada satu buku yang memang kondisinya sudah tercoret setelah mendapatkannya dari salah satu teman Bunda. Maka dengan secepat kilat, Salfa sudah anteng mewarnai dan mencoret-coret gambar di dalamnya. Kebetulan sekali bukunya soal Calistung, sehingga terlihat ada gambar dan juga angka.
Maka mulailah anak aktif bin tidak bisa diam ini mengajak Bunda berdiskusi:
“Nda, tulis angka yuk!”
“Oke, baik. Kita menulis angka 1 sampai 5 ya, Fa.”
“Huum.”
” 1 – 2 – 3 – 4 -5″ (saya menuliskan angka-angka ini di atas kertas sambil dilihat oleh Salfa)
“Kok cuma sampai lima, Nda?”
“Ouh nanti dilanjutkan. Salfa bisa nggak menulis angkanya?”
“Bisa.”
“Coba ditulis.”
Lalu Salfa menulis hanya angka 1, 0 dan 7.
“Lho, itu nulis angka berapa?”
“Angka 1, 7 dan 0.”
“Lho, Salfa sudah tahu menulis angka 7 ya, Nak? Kemarin baru bisa 1 dan 0 saja.”
“Bisa lho, Nda. Ini angka delapan.” (sambil memperlihatkan gambar dua bulatan yang jaraknya berjauhan sehingga terlihat angka 0 yang ditulis dua kali.)
“Wah, angka delapan-nya kok terpisah jauh bulatannya?”
“Ya, memang. Ini Salfa buat lagi.” (membuat bulatan tetapi satu sangat besar dan satunya kecil sekali)
“Wah, Salfa sudah bisa menulis angka rupanya. Bagaimana dengan angka 2, 3, 4 dan 5?”
“Salfa tidak bisa, Nda. Gimana caranya?”
Maka kemudian saya memegang tangannya dan mulai membimbingnya menulis angka. Meskipun sampai selesai belajar tadi, masih belum mampu menuliskan angka selain 1, 0, 7 dan 8.
***
Well… menulis angka setidaknya melatih language art Salfa. Masih belum 100% berhasil. Yaa namanya juga anak masih usia 3 tahun, otomatis tingkat konsentrasinya terbatas. Jika saya paksa, maka saya akan membunuh skill-nya secara perlahan. Sepakat?