Tingkatkan Imajinasi dengan Dongeng (Day 02) – Hmm… hari ini rencananya akan melanjutkan dongeng kemarin yang berkisah tentang Lion dan Rabbi serta Mongko. Namun, di saat ingin melanjutkan, si Salfa meminta saya untuk bercerita dongeng lain. Padahal di pikiran saya sudah mencoba membuat jalan cerita supaya Mongko kemudian menyadari kesalahannya.
Sebagai ibu yang tidak melulu menuruti keinginan si kecil, saya pun mencoba untuk negosiasi. Ingin tahu alasan Salfa yang tiba-tiba ingin pindah ke dongeng lain.
“Bunda cerita soal Spiderman aja.”
“Lho, kok gitu?”
“Salfa mau cerita Spiderman. Boleh lah, Bunda.”
Kaget. Mana bisa saya cerita soa Spiderman. Didongengkan pula. Duh, tantangan punya anak aktif ya ngene iki. Onoook ae sing dipikir bocahe. Moro-moro njaluk sing ane-ane… Tapi bukan Ibu Profesional namanya kalau tidak mencari solusi, eaaa. Maka saya pun mencoba mengaitkan Spiderman dengan Mongko.
“Baiklah. Dengarkan ya.”
Mongko terus saja menunjukkan sikap yang tidak baik. Rabbi pun mencoba mengadukan hal ini kepada ayah ibunya. Tetapi, tiba-tiba datanglah Spiderman. Lion dan Rabbi terkejut melihat kedatangan Spiderman. Tak terkecuali si Mongko. Matanya membelalak hingga akhirnya berkata:
“Hei, kamu siapa?” Kenapa wajahmu begitu? Dan kenapa ada gambar laba-laba di bajumu?” tanya Mongko.
“Aku Spiderman. Aku manusia laba-laba.”
“Hah. Manusia laba-laba? Apakah kamu hantu?” tanya Rabbi.
“Haha… aku bukan hantu. Aku manusia laba-laba.”
“Untuk apa kau kemari?” tanya si Lion
“Aku kemari karena mendengar bahwa kalian sedang bertengkar. Tahu nggak kalian kalau bertengkar itu tidak baik?” tanya Spiderman.
“Itu loh si Mongko suka jahil dengan aku dan Lion. Kami hanya bermain tetapi selalu diganggu Mongko.” jelas Rabbi.
“Kenapa kamu mengganggu mereka, Mongko? Bukankah bermain bersama itu menyenangkan?”
“Aku tidak suka karena mereka terlalu akrab. Mereka akur dan suka berbagi.”
“Kalau begitu, gabung saja dengan mereka kan nanti kamu juga bisa ikut dapat bagian atau berbagi satu sama lain.”
“Aku malu karena aku hanya seekor monyet jelek.”
“Tak ada yang jelek di dunia ini, Mongko. Semua ciptaan Tuhan. Bukankah ciptaan Tuhan semuanya baik?”
Mongko pun merenung. Benar yang dikatakan oleh Spiderman bahwa hidup harus selalu rukun dan damai. Saling berbagi dan menghormati agar semua senang berteman dengan kita.
***
Sebelum saya mengakhiri cerita, Salfa lalu berkata:
“Bunda, besok lagi aja ceritanya. Salfa mau ke depan main sama adek Rafa dulu.”
Duh, nih anak ya memang sukanya cut seenaknya. Hmm… mungkinkah cerita saya membosankan atau malah karena kehadiran cucu tetangga jauh lebih mengasyikkan? PR besar buat saya. Besok saya coba bertanya kepada Salfa…