Tips Mengatasi Tantangan Terbesar dalam Dunia Parenting

Tantangan dalam Dunia Parenting dan Cara Mengatasinya

Dunia parenting memang sebuah dunia yang akan selalu ada selama bumi ini ada. Ya, hubungan antara orang tua dan anak tidak akan pernah bisa selesai sebelum semuanya pun kembali ke kehidupan akhirat. Dan sekarang, tantangan di dunia parenting makin besar di tengah era teknologi yang sudah sedemikian canggih.

Orang tua dituntut untuk lebih cakap teknologi jika tidak ingin tertinggal dan “tidak nyambung” dengan apa yang diobrolkan anak-anak. Sebab, mau tidak mau, mereka akan menjalani kehidupan serba mudah, sak set war wer, bahkan seringkali dimanja dengan hingga akhirnya terbuai jika tak ada kontrol.

Tantangan dalam Dunia Parenting dan Cara Mengatasinya

Tantangan terbesar bagi dunia parenting ini perlu disiasati agar anak tidak kebablasan hingga akhirnya tidak menghasilkan apa-apa melainkan penyesalan di kemudian hari. Anak tidak perlu diberikan gawai jika memang belum waktunya. Tidak usah membandingkan diri dengan anak orang lain yang mungkin sudah memberikan fasilitas ini dan itu ke anak. Percaya saja, sekelas Bill Gates, Steve Jobs bahkan Mark Zuckerberg saja tidak memberikan gawai pribadi ke anaknya ketika usianya masih di bawah 17 tahun. Padahal mereka menciptakan sesuatu yang membuat orang nyaris tidak terlepas dari gawai dan teknologi.

Untuk itu, sebagai orang tua sangat perlu:

Terus Melakukan Komunikasi

Jangan pernah memutus komunikasi dengan anak. Meski anak melakukan sesuatu yang sangat-sangat membuat kita marah, bukan alasan untuk membuat kita berhenti berbicara dengannya. Tentu dengan nada yang tidak penuh emosi. Perbincangan sederhana atau bahkan yang ringan-ringan saja membuat mereka akan sejenak melupakan gawai. Bahkan bisa jadi mereka sebenarnya menanti kita ajak bicara karena kalau kita diam justru pengalihan mereka yaa gawai paling nyaman, bukan?

Jadi Contoh yang Baik

Memang sulit untuk selalu sempurna di mata anak. Makanya, tidak perlu jadi sempurna. Cukup jadi contoh yang baik saja. Misal, jika kita ingin anak tidak lama bermain gawai ya pastikan kita juga melakukan demikian. Kalau perlu buat kesepakatan penggunaan gawai agar semuanya merasa tidak didzhalimi. Apalagi kalau masih pakai laptop atau ponsel orang tua. Tentu sangat mengganggu jika digunakan sampai berjam-jam sehingga ada pekerjaan atau pesan penting yang terlewatkan.

Jika ingin anak selalu rapi, orang tua juga harus demikian dulu. Jangan meminta mereka menjadi baik sementara tidak ada contoh nyata dari orang tuanya. Mereka mau mencontoh siapa?

Hargai Privasi Anak

Ada kalanya anak ingin menyimpan rahasia, entah itu perasaan atau hal-hal yang dianggapnya belum mau dibagi pada orang tua. Jangan paksa menceritakannya. Tunggu sampai si anak mendatangi kita dan menceritakan semuanya. Anak juga kadang butuh sendiri, biarkan saja dengan jalan tetap diperhatikan dari jauh. Ada kalanya mereka ingin menyelesaikan masalahnya sendiri dengan mencari tahu di internet, berikan kesempatan sambil terus diperhatikan. Kelak jika ada yang keliru bisa kita cut dengan penjelasan yang mudah dipahami anak.

***

Well, jika memang masih ada tips yang bisa kami pelajari, silakan teman-teman share di kolom komentar. Kami senantiasa sangat berterima kasih karena bagi kami dunia parenting adalah ladang pembelajaran dan juga mempersiapkan diri menjadi sosok yang layak masuk surga atau tidak. Sebab, hasil akhirnya adalah bagaimana anak-anak ketika di akhir hayatnya tetap memegang prinsip kebaikan dan semasa hidup terus menjalankannya meski tantangan begitu banyak di luar sana.

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You May Also Like