Anak Suka Berkhayal? Begini Cara Menghadapinya dengan Baik

Tips Hadapi Imajinasi Anak

“Bun, aku mau jadi pilot karena bisa berjalan di atas awan.”

“Bun, beliin baju polisi ya. Aku mau tangkap pencuri yang masuk ke rumah kita.”

“Bun, aku mau jadi princess supaya bisa makan kue pie enak warna cokelat.”

Seketika celoteh anak usia 4 tahun menantang untuk dijawab. Bagi orang tua yang sedikit banyak bisa mengimbangi pengetahuan mereka, kehidupan seperti itu melegakan. Bahkan anak celoteh dengan daya imajinasi tinggi bisa menjadi salah satu jalan sukses dalam berpikir di masa depan.

Berkhayal Itu… 

Berkhayal adalah melihat sesuatu yang sejatinya hanya angan-angan belaka. Terbiasa memikirkan hal hebat di usia dini meski hanya seputar khayalan, memang memberikan dampak baik tersendiri. Diantaranya:

  • Anak merasa bahwa kehidupan ini menarik untuk dikaji lebih dalam
  • Tidak sering merasa marah karena menyampaikan apa yang menjadi pikirannya saat itu
  • Melatih anak untuk memahami pilar pendidikan berupa anak hebat karena berpikir lebih produktif di banding lainnya dan masih banyak lainnya.

Namun, tidak semua anak ketika disampaikan bahwa ada kelas tambahan menjadi senang. Mereka takut pada sosok guru seni yang sudah terbuka lebar kesalahannya ^_^. Ditambah lagi keaktivan anak juga pemicu kedua orang tua.

Tips Hadapi Imajinasi Anak

Atasi Khayalan Tingkat Tinggi si Anak 

Ada banyak cara agar anak mulai bicara karena orang tua pastinya menanti sebagai salah satu tanda anak mau bicara. Yuk, kenali yang bikin anak suka dengan khayalan!

Kenali yang Menyebabkan Anak Suka Berkhayal

Pasti ada pemicunya yang perlu diketahui. Anak suka berkhayal biasanya setelah melakukan sesuatu yang menarik perhatiannya. Misalnya anak habis nonton kartun superhero. Anak berimajinasi ingin menjadi seperti Iron Man yang kuat dan ganteng untuk melindungi bumi.

Anak juga bisa berimajinasi setelah membaca/dibacakan buku. Ingin menjadi tokoh yang ada di dalam cerita buku tersebut karena memiliki sifat yang terpuji misalnya.

Dan masih banyak lagi penyebabnya. Pastikan dikenali agar bisa mengambil langkah solusi agar anak tidak bersikap berlebihan.

Ajak Anak Bicara akan Imajinasinya 

Anak berimajinasi pastinya sudah wajar. Belum mampu berpikir kritis karena otaknya masih proses perkembangan. Nah, orangtua tidak boleh tinggal diam. Diajak bicara pelan-pelan dan minta anak menceritakan pikiran imajinatif-nya yang terkadang di luar nalar orang dewasa.

Saat anak bicara, simak dengan saksama. Jangan pernah marah terlebih dahulu karena sudah otomatis anak akan takut hingga tidak mau bicara. Apalagi jika orangtua-nya memang terkenal dengan ketegasan yang mirip otoriter alias anak tidak diberi kebebasan bicara.

Sibukkan Anak dengan Aktivitas Fisik Outdoor 

Jika orangtua mampu menemani si kecil beraktivitas, khususnya di luar rumah, pastinya anak tidak sempat mulai memiliki imajinatif demikian. Namun, jika sibuk kantor, pastikan di malam hari sebelum anak-anak tidur harus diajak bergerak agar tubuhnya berkembang optimal.

Tidak perlu jauh-jauh membahas soal aktivitas outdoor dengan dalih kebun binatang, taman bunga dan lain sebagainya. Aktivitas fisik dengan membuat anak harus merapikan rak sepatu, menyiram tanaman, menyapu teras rumah hingga bermain dengan anak tetangga, adalah aktivitas yang perlu dikembangkan.

Tidak Lelah Mengedukasi Anak Setiap Hari 

“Tokoh Iron Man dalam kehidupan nyata tidak ada, Nduk!”

“Nak, tayangan di TV atau layar ini adalah untuk menghibur. Jadi tidak ada yang benar-benar bisa berjalan di atas awan saat ini.”

Dan masih banyak lagi kalimat yang bisa disampaikan. Awalnya anak pasti akan menolak karena merasa terganggu. Anak bisa marah dan menganggap kita tidak memahaminya jika disampaikan dengan keliru. Lebih baik menangis saat ini daripada menangis di masa depan.

***

Well, anak berimajinasi itu wajar dan sah-sah saja. Selama tahu membedakan antara kehidupan nyata dan kehidupan khayalan, tidak perlu khawatir. Pastikan anak selalu mendapatkan informasi dan kedekatan berarti dengan orang tuanya agar imajinasi bisa lebih diarahkan atau dikembangkan menjadi lebih baik.

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You May Also Like