Untuk Salfa, Anak Wedoknya Bunda

Dear, Salfa…

Maafkan bunda ya, Nduk. Bunda sampai sekarang masih terus belajar jadi ibu yang baik buatmu. Bunda masih sering bimbang dan gagap menghadapimu. Apalagi ketika tantrum yang sama sekali membuat ibu cepat sekali goyah dan tersulut kesal. Maafkan bunda, Nduk…

Salfa…

Usia Salfa sudah 3,5 tahun ya. Masih kecil tetapi Alhamdulillah sudah banyak tahu. Ceriwis, selalu ingin tahu, tanya ini dan itu. Bunda senang meskipun lagi-lagi bunda lupa kalau Salfa dalam proses belajar. Bunda pun kadang lelah menjawab setiap pertanyaan yang berulang-ulang. Maafkan bunda, Nduk…

Rasa ingin tahumu yang sangat besar membuat bunda tidak lagi mempedulikan kebutuhan bunda. Setiap ada buku atau acara yang mampu memancing kreativitasmu, bunda tidak pikir panjang untuk ikut serta. Berharap Salfa mengambil banyak pelajaran dan pengalaman di situ. Karena bunda khawatir belum maksimal memberikannya di rumah.

Salfa…

Akhir-akhir ini Salfa sangat peka perasaannya. Disentuh sedikit langsung nangis. Ada apa, Nduk? Adakah yang membuatmu tak nyaman di rumah? Atau ada yang ingin kamu sampaikan tetapi belum mampu? Coba peluk bunda dan bisikkan pelan-pelan. Karena bunda tahu Salfa pasti bisa mengatakannya.

Takut? Ada bunda di sini. Jika sungkan dengan bunda, coba katakana pada ayah. Insya Allah bunda akan mendengarnya.

Salfa…

Maafkan bunda dan ayah karena kita masih harus tinggal di kontrakan kecil ya, Nduk. Maafkan karena ruang gerakmu sedikit terbatas karena rumah kontrakan kita memang adanya seperti ini. Jika kamu mau, ayo kita berdoa bersama semoga Allah segera memberikan rezeki agar kita pindah secepatnya.

Bunda juga khawatir saat hujan turun. Karena ketika hujannya deras, maka bunda tahu kamu, bunda, ayah… kita… harus menunggu sampai air surut. Genangan air akan mengganggu tidur kita. Tetapi percaya saja bahwa Allah nggak akan pernah membiarkan kita. Kita diberi sedikit rasa khawatir, takut dan juga bingung tetapi kita harus percaya bahwa semua itu bisa kita lewati.

Salfa…

5 bulan lagi Salfa akan berusia 4 tahun. Katanya Salfa ingin pesta ulang tahun ya, Nduk? Lagi-lagi maafkan bunda, Nduk. Kita belajar bagaimana menghargai usia tanpa harus pesta. Bunda akan memberikan hadiah tetapi tidak harus menunggu ulang tahun. Kelak jika kondisi kita sudah jauh lebih baik, kita pesta dengan anak-anak yatim saja. Mereka akan membuat kita semakin bersyukur hidup di dunia ini.

Kelak kamu akan belajar bahwa sejatinya usia itu bukan untuk dirayakan kebahagiaannya tetapi untuk selalu direnungi seberapa jauh kita mengumpulkan bekal untuk mati. Ah, Nduk. Bahasa bunda terlalu berat ya? Tidak mengapa. Sebab bunda tahu Salfa cepat paham akan segala sesuatu.

Salfa…

Bantu bunda ya, Nduk. Salfa harus lulus toilet training sebelum 4 tahun. Bunda yakin Salfa bisa. Tidak perlu ragu karena yang Salfa perlukan hanya sampaikan kepada bund ajika ingin ke toilet. Harus bisa ya, Nduk. Awalnya memang berat tetapi lama-lama akan terbiasa.

Salfa oh Salfa…

Semoga kelak jadi amal jariyah bunda dan ayah ya. Kita sama-sama berusaha masuk surga dan hidup abadi bahagia di sana. Mungkin di dunia kita tidak bisa mendapatkan apa yang kita inginkan karena bisa jadi Allah menyimpannya agar jauh dari “nikmat yang disegerakan”.

Kelak jika kamu membaca ini dan bunda sudah tiada, maka mohon maafkanlah segala kekurangan bunda. Bunda berharap kamu jadi anak sholehah dan jadi hamba Allah yang disayangiNya.

 

 

Surabaya, 23 Januari 2018

Di sampingmu ketika matamu terpejam dan demam menyerang tubuhmu, Nak…

0 Shares:
2 comments
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You May Also Like