Disclaimer: Tulisan ini dikhususkan untuk Sharing Senin Semangat di Kelas Bunda Sayang Batch #2 Surabaya
Fasil: Mba Fithrah.
Serba-Serbi Dunia Membaca – Banyak yang bertanya kepada saya, apa enaknya baca buku sih? Buang-buang waktu baca tulisan orang lain yang belum tentu orang yang menulis memahaminya. Bahkan pernah sekali waktu, ada yang mengatakan bahwa saya hanya buang-buang uang untuk membeli buku yang kemudian menjadi tumpukan tak berfaedah di rumah. Karena nantinya juga sebagian akan disumbangkan ke rumah baca atau bahkan dijual lagi.
Hmm… sepenuhnya tidak seperti itu. Buku-buku SMA dan kuliah saya masih ada sampai sekarang meskipun ada beberapa yang sudah harus masuk kardus karena tidak muat lagi lemarin menampung. Ibu saya di kampung (Makassar) pun tidak pernah membuang buku tanpa seijin saya. Padahal posisi saya saat ini sudah di Surabaya. Alasannya sederhana, Ibu masih ingat kebiasaan alm. Bapak soal buku. Jika ada buku yang tidak terpakai, dikumpulkan dalam satu kardus. Selang beberapa lama, dicek lagi satu per satu halaman demi halaman, khawatir ada sesuatu yang berharga terselip di antaranya. Hingga kemudian bapak sudah tidak ada, buku-buku beliau pun beberapa masih ada. Sebagian sudah ibu bawa ke perpustakaan sekolah dan dibagikan kepada yang berhak menerima.
Kecintaan Bapak akan buku akhirnya menular, meskipun hanya sampai pada anaknya yang nomor dua. Saya sebagai anak paling besar, menerima gen yang lebih banyak akan kecintaan tersebut. Hasilnya, sampai sekarang saya “senang mandi buku”. Jika ada buku yang ingin sekali saya miliki, tidak segan-segan mengusahakan dana untuk itu. Dan pernah sekali dalam hidup saya, ada dosen yang selalu mengabulkan permintaan saya tersebut. Bukunya tidak hanya soal Kimia dan semacamnya, novel sekali pun bisa. Tetapi semua dengan syarat pastinya. Apa itu? Ah, biarlah saya sendiri yang menjaga syarat itu sebagai bentuk rasa syukur.
Lewat ini saya ingin sedikit berbagi mengenai manfaat membaca buku yang sudah saya rasakan:
- Melatih kemampuan menulis; bagi yang senang dengan blogging, menulis adalah kuncinya. Karena jika tidak menulis tentu isi blog-nya tidak ada, bukan? Nah, dengan membaca saya kemudian semakin enjoy dalam menulis karena banyak inspirasi yang bisa diambil. Sekadar me-review buku yang kita baca itu sungguh sudah lebih dari cukup untuk menjaga tangan terlatih menulis.
- Menambah kosakata; orang yang senantiasa membaca, maka seringkali tanpa sadar kosakata-nya bertambah. Apalagi jika membaca buku berbahasa asing, kosakata akan semakin kaya. Belum lagi ketika membaca buku dengan tema yang lumayan berat, maka istilah-istilah baru pun akan bermunculan.
- Ide untuk Menulis; tidak sedikit dari membaca akhirnya bisa menjadi tulisan. Meskipun ada yang masih berupa draft di google doc, setidaknya sudah mengikat ide dengan menuliskannya dari hasil membaca.
- Menghilangkan stress; jika mengalami masa “jenuh” saat menjalankan rutinitas sebagai ibu dengan anak aktif, membaca bisa jadi sarana “me time”. Apalagi jika buku bacaan tersebut berupa novel romantis. Setidaknya pikiran sejenak rileks. Membayangkan karakteristik tokoh dalam novel atau buku yang saya baca itu sudah bisa sedikit menyegarkan tubuh, khususnya pikiran.
- Kebiasaan Baik akan Diikuti Orang Terdekat; sebelum mengenal IIP, kebiasaan membaca sudah saya tularkan juga ke Salfa sejak masih dalam kandungan. Hasilnya, saat ini senang dibacakan buku dan selalu excited dengan buku bergambar. Dan dengan tantangan di Bunda Sayang, saya menjadi semakin semangat menularkan virus membaca. Hasilnya, bangun tidur minta baca buku di rumah.
- Mencegah Penyakit Pelupa; kalau yang satu ini saya ambil dari beberapa artikel yang say abaca di internet. Hanya saja bagi saya pribadi sepertinya belum begitu terasa, karena masih saja saya bisa melupakan hal kecil dan itu tidak terjadi satu dua kali, tetapi sering. Bisa jadi karena jenis bacaan saya sendiri atau memang faktor lain yang ada di dalam tubuh, khususnya nutrisi yang masuk ke otak.
- Mengurangi Ketergantungan dengan e-book; dulu saya sampai lupa waktu jika membaca buku elektronik (baca: e-book) hingga saya terpaksa memakai kacamata saat kuliah dulu. Karena merasa risih dengan kacamata, saya berusaha untuk tidak menggunakannya lagi tetapi tetap membaca. Akhirnya mengurangi baca e-book dan membeli langsung hardcopy.
Dan masih banyak lagi manfaat membaca buku yang rasanya tidak cukup untuk dipaparkan satu demi satu. Intinya, membaca tidak akan menjadikan waktu berjalan sia-sia. Sedikit banyaknya akan memberikan manfaat. Apalagi saat ini menjadi seorang ibu, maka kebiasaan membaca semakin terasah. Tadinya mampu menghabiskan satu novel dalam sehari, sekarang harus berhari-hari karena diselingi dengan menemani anak juga yang senang dibacakan buku.
Ada satu quote yang selalu saya ingat dari Stephen King:
“Good books don’t give up all their secrets at once.”
Paham maksudnya? Intinya adalah setiap buku yang bagus memiliki misteri/rahasinya sendiri. Sekalipun kita membacanya, selalu ada hal yang tidak sanggup kita temukan. Apa itu? Rahasia dari penulisnya sendiri. Ah, berat ya penjelasannya? Hehe… pastinya semangat membaca saja ya, Bunda.
Sebelum saya akhiri, ada beberapa Tipe Pembaca Buku yang saya kutip dari portal online, yaitu:
- Membaca saat akan tidur
- Membaca banyak genre buku dalam sehari
- Membaca buku untuk orang lain saja, dalam hal ini ke anak
- Membaca dengan baik di halaman-halaman awal saja, setelahnya ditinggalkan
- Membaca buku dengan ritual seperti mencium bau buku, mengelus-elus setiap permukaan buku
- Membaca buku hanya untuk pamer
- Membaca buku hanya di toko buku
- Membaca buku dimanapun dan kapanpun
- Membaca buku sampai tuntas dan tidak akan beralih sebelum selesai
- Membaca buku dengan segudang komentar tentang buku tersebut
Bunda sekalian ada di bagian tipe yang mana? Well… bagaimana pun tipe-nya, sebisa mungkin mengambil manfaat dari buku yang dibaca.
Salam,
Ibu Profesional