Saya sempat teringat dengan kalimat salah seorang wali murid seperti ini:
“Kasihan ya anak ibu si X. Habis sekolah harus ngaji. Habis ngaji harus bimbel lagi. Anak-anak gak punya waktu main jadinya.”
Kalau bunda-bunda sekalian yang mendapatkan kalimat itu dan sebagai pelaku, apa yang akan jadi jawabannya?
Marah? Diabaikan saja? Atau dijawab dengan kalimat bijak bin berwibawa? Heheh…
Kebetulan anak pertama saya juga bimbel. Sebelumnya pernah ditanya bimbel atau tidak selama ini, soalnya anak saya termasuk cepat memahami dalam pelajaran katanya.
Padahal menurut saya pribadi, anak bimbel atau tidak bukan patokan anak itu pintar. Banyak kok anak yang tidak bimbel alias belajar mandiri di rumah bisa mendapatkan cita-citanya dengan prestasi belajar. Bahkan ada yang bimbel malah tidak menunjukkan prestasi apa-apa.
Hal ini karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Contoh hal tersebut adalah dipaksa orang tuanya agar terlihat peduli dengan anak, ada juga karena gengsi dan ikut trend. Ada juga karen melihat tetangganya les sana-sini dan takut dicibir akhirnya di-bimbel-kan juga anak-anaknya.
Tak hanya itu, anak yang minta bimbel tapi niat awalnya sudah keliru pun ada, lho. Jadi memang penting peran orang tua untuk tahu keinginan dan kebutuhan anak seperti apa dan orang tua harus eksekusi bagaimana agar tersalurkan.
Bagi orang tua yang anaknya bimbel lalu mendapatkan pertanyaan atau pernyataan sinis dari orang lain, coba dijawab saja bahwa anak bimbel itu karena
Kemauan Anak Sendiri
Anak yang sudah terbiasa belajar, diberi informasi bahwa pendidikan yang baik itu membuat hidup jadi lebih tenang, bahkan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sekitar sehingga segan untuk melakukan hal buruk terhadap kita. Jadi, ketika tahu informasi soal bimbel, pasti si anak akan meminta orang tuanya untuk diikutkan juga.
Kebutuhan Masa Depan Jenjang Pendidikan
Jika anak terbiasa dengan mengulas soal, membaca soal bahkan berkumpul dengan orang-orang yang suka belajar, maka masa depannya jadi tidak mengkhawatirkan. Apalagi sistem pendidikan Indonesia yang bisa saja berubah-ubah maka harus siap menghadapi masa depan.
Nah, salah satunya dengan memperbaiki kondisi saat Ulangan Harian, PTS hingga PAS agar nilai rapor jadi baik. Jika nilai rapor baik maka mudah menentukan sekolah mana yang akan dituju.
Menghindarkan Screen Time
Anak saya tidak bisa dilarang menggunakan gawai. Soalnya dia melihat ayah ibunya bekerja dengan gawai. Sudah disampaikan dengan baik bahwa pekerjaan orang tuanya sangat butuh dengan gawai, tetapi namanya anak SD tentu masih belum bisa menerima sepenuhnya.
Nah, bimbel ini jadi salah satunya jalan bagi si anak untuk mengurangi screen time dengan cara positif. Kalau dilarang saja tetapi tidak ada aktivitas ganti, kan anak-anak pasti heboh juga. Bimbel ini jadi salah satu solusi agar bisa memahami bahwa belajar dan menjawab soal-soal itu lebih asik. Sebab, orang pintar akan kalah dengan orang rajin.
***
Well, ketika anak mau belajar, maka coba berikan fasilitas yang menunjang untuk itu. Kemudian pantau untuk melakukan evaluasi. Sebab, motivasi anak untuk ikut bimbel berbeda- beda. Ada yang benar-benar ingin mengetahui lebih dalam dengan materi, ada juga yang butuh pengakuan kalau belajar selain di sekolah.