Semakin hari semakin ada saja perkembangan baru dari Salfa. Kali ini Salfa “mungkin” ingin menunjukkan rasa rindunya pada sang Ayah. Maklum, kami memang untuk sementara terpisah kota, tetapi tidak terlalu jauh. Hanya butuh sekitar ± 2-3 jam perjalanan menggunakan bus. Namun, bukan berarti bahwa rasa rindu tidak ada, bukan? 😀
Malam ini, Salfa sepertinya memang sangat rindu dengan sang Ayah. Sejak sore sehabis mandi, terlihat tingkah laku manja yang melebihi dari biasanya. Sesekali menatap wajah saya lalu meringis dan menampakkan wajah seperti remaja yang sedang galau. *lebay mungkin tetapi penafsiran saya seperti itu, hehe…
Akhirnya Salfa saya ajak jalan-jalan sebentar di sekitar rumah. Bertegur sapa dengan tetangga yang kebetulan juga memiliki anak bayi, tetap tidak membuat Salfa tersenyum seperti biasanya. Justru Salfa terlihat senang ketika melihat pak Imam lewat di depannya. Saya langsung menerka kalau Salfa rindu dengan Ayahnya. Saya pun kemudian menjelaskan pada Salfa kalau hari ini bukan hari Sabtu, tetapi masih hari Jum’at. Ya, Sabtu memang hari dimana Salfa akan bertemu Ayahnya. Sekali sepekan Ayah Salfa mengunjungi kami. *sssttt jangan bertanya kenapa kami terpisah kota karena jawabannya sangat rahasia, hehe…
Salfa perlahan memahami namun kembali tidak tenang ketika malam menyapa. Biasanya setelah shalat maghrib, Salfa sudah bersiap-siap tidur. Tetapi hari ini, Salfa masih bermain. Salfa pun tidak memainkan mainannya seperti biasa. Dia menyentuh ponsel yang tergeletak di tempat tidur. Saya dengan spontan mengatakan: “Salfa mau telepon Ayah?” Ekspresi yang terlihat adalah senyum senang Salfa. Tanpa pikir panjang, saya pun mencoba menghubungi Ayahnya.
Benar-benar ekspresi yang tidak terduga ditunjukkan Salfa. Setelah mendengar suara Ayahnya, Salfa tertawa cekikikan berkali-kali. Ayahnya pun heran kenapa Salfa demikian. Karena Ayahnya harus bekerja lagi, sambungan telepon pun saya putus dan mencoba menidurkan Salfa. Eh, tidak perlu berusaha apa-apa, Salfa tertidur pulas dengan sendirinya. Biasanya tertidur sambil minum ASI, malam ini tertidur tanpa kebiasaan itu.
Ya, Salfa kangen dengan Ayahnya. Hanya ingin mendengar suara sang Ayah sebelum tidur.
Salfa, anakku! Bukan kamu saja yang rindu dengan Ayah. Bunda juga…! ^_^