Liburan memang banyak digunakan untuk keluar kota. Dulu saya iri ketika orang lain bisa membawa anaknya keluar kota dan bersenang-senang. Saya pun kemudian berpikir paksa bahwa anak-anak saya juga harus demikian. Padahal memaksakan apa saja pasti tidak akan memberikan efek baik. Kecuali memaksakan diri untuk hal positif, beda lagi ceritanya.
Akhirnya saya memahamkan pada anak-anak bahwa liburan tak selalu diisi dengan pergi keluar kota, ke tempat wisata atau lainnya. Bisa juga menemani bunda berbelanja kebutuhan sekolah seperti seragam, perlengkapan menulis dan lainnya.
Beruntung anak sulung saya sellau setuju jika diajak belanja kebutuhan sekolah. Selain dia bisa pilih sendiri, dia juga bisa cuci mata. Ya, meski menarik dalam pandangan matanya, tidak akan minta paksa untuk beli jika memang budget tidak mencukupi.
Paling senang kalau sudah masuk ke toko seragam karena diperhadapkan berbagai macam merk dan jenis kain. Nah, berikut beberapa tips membeli seragam yang bisa dijadikan referensi saat liburan mendatang:
Pilih yang Kainnya Tidak Panas
Saya masih ingat waktu sekolah dulu, mama suka memilihkan kain baju yang terlihat lux dari luar. Padahal jenis kainnya panas. Alhasil saya pun harus mendobel baju di dalam agar tidak panas. Itu pun harus baju yang agak tebal supaya keringat tidak membuat bagian dalam tampak transparan.
Nah, apalagi ini masih anak SD maka sebaiknya memang kain yang tidak panas saat dipakai menjadi pilihan. Minta juga anak mencobanya di ruang pas supaya tahu rasanya sehingga aman setelah dibeli.
Pilih Ukuran Lebih Besar Satu Angka
“Gombrang dong, Bunda.”
Mungkin ada yang berpendapat demikian. Kalau saya pribadi tidak. Satu angka tidak akan segombrang di pikiran kita. Kan bisa dicoba dulu, ditimbang pikir saat anak sudah mengenakannya. Daripada anak berkembang pesat dan akhirnya baju makin sesak.
Jadi memang jenis kain juga perlu diperhatikan karena biasanya mempengaruhi tampilan besar kecilnya baju saat anak memakainya.
Sesuaikan dengan Aturan Sekolah
Jika sekolah memiliki aturan tertentu, maka pastikan anak mengikutinya. Termasuk urusan seragam sekolah. Jangan membuat aturan sendiri hanya karena soal selera. Pasalnya, anak yang akan menjalani kehidupan sekolah. Bukan orang tua.
Jika anak melanggar kemudian menjadi sasaran bully temannya, jangan sampai orang tua akan menyesal efeknya kemudian yang biasanya selalu unpredictable. Aturan sekolah harus seragam dengan warna apa, ukuran dan jenisnya pun sebaiknya disesuaikan.
Beli yang Dibutuhkan, Jangan Lapar Mata
Godaan saat belanja memang banyak. Pastikan kebutuhan utama anak terpenuhi terlebih dahulu sebelum keperluan tambahan. Pastikan anak-anak memahaminya juga sehingga disaat mengajaknya belanja baju seragam tersebut, anak tidak ikut lapar mata karena melihat ada baju lain yang bagus.
Bisa melakukan briefing dari rumah supaya anak-anak paham akan melakukan apa bersama bunda di toko seragam sekolah. Jika anak hanya membutuhkan 1-2 seragam sekolah, maka tidak berarti bisa tambah satu lagi. Begitu juga dengan anak yang hanya ikut menemani (belum perlu seragam baru), pastikan tidak membuat kisruh dengan tantrum ingin dibelikan baju baru juga.
***
Well, seragam sekolah pastinya akan sangat membutuhkan banyak dana. Maka sebijaknya dalam membelikan baju agar anak juga merasakan kenyamanan saat menggunakannya. Tidak memaksakan harus merk mahal sebab yang bagus pun ada yang sesuai dengan budget.