Tips Menghadapi Anak yang Sangat Sensitif Perasaannya

Tips Menghadapi Anak yang Sangat Sensitif Perasaannya

“Bun, kenapa sih anaknya gampang sekali menangis?”

Peka banget perasaannya. Itu kalimat yang selalu saya jawab kalau ditanya. Soalnya nyaris semua tiga anak saya demikian. Sensitivitasnya sangat tinggi.

“Khawatir nanti tidak ada yang mau berteman karena mudah menangis, meski cuma bercanda.”

Memang sih bercanda tuh bisa membuat orang menangis karena merasa sudah keterlaluan. Namun jija bercanda bisa dan anak masih sangat perasa dan menangis, ini yang perlu diperhatikan agar tidak menganggu kelak saat dewasa.

Nah, berikut beberapa yang saya lakukan menghadapi anak yang sensitifnya luar biasa sehingga kadang membuat saya stress dan overthinking. 

Pahami Anak dan Terima Kondisi Tersebut 

Artinya, anak tidak dilarang untuk mengekspresikan perasaan sedih dan senang asalkan tahu prosi dan kondisi situasi di sekitarnya. Orang tua harus tahu bahwa anak sensitif akan hal apa saja sehingga jika kebetulan menghadapinya, mereka bisa handling anak-anaknya agar makin tidak menganggu situasi dan kondisi di sekitar.

Sensitivitas Bukan Kekurangan

Kadang saya selalu marah (pada awalnya) kemudian si anak jadinya menangis dan melakukan sesuatu jadi tidak fokus. Anak pun bukan malah makin hormat tetapi makin bertingkah semaunya ketika dalam lingkungan tersebut ayah bunda tidak ada.

Jadi jangan selalu jadikan sensitif itu hal buruk dan kekurangan anak yang harus dibasmi. Bukan. Justru banyak kok yang sensitif tetapi tetap bisa berhasil di dunia kerja. Hanya saja memang butuh dikasih masukan sehingga tahu diri dan tidak menjadikannya sebagai senjata untuk terpenuhi keinginannya.

Tips Menghadapi Anak yang Sangat Sensitif Perasaannya

Mengenalkan Anak dengan Berbagai Kondisi Perasaan

Hal ini saya lakukan agar anak tahu bahwa bukan cuma menangis yang bisa dikeluarkan orang lain saat menghadapi orang lain juga. Nah, makanya anak-anak dipastikan untuk memahami dengan memberikan kemudahan diri sendiri untuk belajar.

Jangan dipaksa tidak sensitif karena semua kembali pada anaknya juga, Jika sudah diarahkan dan mau memahami bahwa tidak hanya dirinya yang punya perasaan. Bahkan orang tua bisa mengenalkan adanya emosi-emosi lain sehingga anak bisa makin paham dengan lingkungannya.

Ajak Anak untuk Manage Senstivitasnya

Mengatur sensitivitas anak memang tidak mudah dan harus ada kemauan si anak juga. Nah, pastikan kita memebrikan batasan dan aturan terkait perasaannya. Kita mengajarkan ke anak untuk tidak melulu bermain perasaan ketika berinteraksi dengan orang lain.

Misalnya jika ada yang membahas soal tinggi badan yang memang anak saya itu kurang di sini sehingga kadang jadi bullying, maka saya sampaikan bahwa bilang saja itu takdir Tuhan. Tidak ada yang berharap tubuhnya pendek. Pasti ingin tinggi.  Jika ada yang bahas itu maka anak diminta untuk bersikap biasa saja bahkan balas dengan pantun canda dan berkelas.

***

Well, anak sensitif ke depannya justru bisa makin peka dengan sekelilingnya. Asalkan sudah di-menej dengan baik sejak masih kecil, maka kelak saat dewasa mampu beradaptasi dengan lebih baik lagi.

0 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You May Also Like