“Ih, kamu kok mau ya anakmu ikut lomba. Kasihan anaknya diadu gitu.”
“Nggak sayang sama otak anak dipaksa mikir keras?”
“Anaknya kasihan diajak lomba bikin waktu mainnya berkurang.”
Masih banyak lagi kalimat lain seolah saya adalah ibu jahat memaksa anak lomba. Padahal mereka harusnya tanya dulu maksud dan tujuan mengikutkan anak lomba. Lagipula tidak semua lomba yang diikuti. Tetap ada pemilihan dan pertimbangan plus tanya ke anak yang akan menjalaninya.
Ikut lomba apalagi berbayar dianggap meresahkan. Bahkan pernah ada yang menyebutnya seperti judi. Huhu, jauh sekali ya cara berpikir mereka. Saya sendiri tidak sejauh itu. Ikut lomba bagi saya adalah ajang untuk mengenal banyak orang, lingkungan serta penyelenggara lomba yang concern di bidang pendidikan.
Ya, saya mengikutkan anak lomba mata pelajaran saja selama ini. Kalau pun ada lomba lain itu untuk have fun sebagai kegiatan di luar rumah. Berinteraksi dengan banyak orang apalagi untuk anak yang masih di baah lima tahun itu penting sekali.
Manfaat Lomba Itu Seperti Ini
Banyak lho manfaat yang bisa diambil oleh orang tua dan anak dengan ikut lomba. Bisa sesekali abaikan saja omongan orang. Ya, dulu saya masih suka ikuti apa kata orang. Tidak ikutkan anak lomba karena kasihan anak “dipaksa” untuk terampil. Padahal segala sesuatu kalau tidak diupayakan dengan rutin pun tidak akan pernah bisa jadi mahir.
1. Melatih Disiplin
Paling terasa itu bikin anak disiplin dengan jadwal. Anak sudah tahu bahwa pekan depan akan ada lomba misalnya. Maka sudah disisakan waktu untuk belajar atau berlatih sebelum mengikuti lomba tersebut.
Tidak akan ada waktu terbuang percuma karena digunakan untuk menambah pengetahuan seperti latihan menjawab soal-soal sesuai dengan lomba yang diikuti. Jika pun lombanya fisik, setidaknya bisa memaksimalkan olah tubuh agar saat tampil sudah lebih luwes.
2. Siap Menghadapi Persoalan
Anak yang terbiasa mengikuti lomba mampu terdidik menghadapi persoalan yang rumit. Bagaimana jika anak pasrah saat lomba? Ya, tidak mengapa karena semua butuh jam terbang. Mungkin saat lomba anak tidak mampu menjawab, tetapi setelah lomba bisa mencari jalan keluar akan soal-soal yang tidak bisa dijawab.
Hal itu akan menanamkan dalam diri anak untuk makin giat belajar dan berlatih. Jika itu sesuatu yang belum pernah diperoleh di bangku sekolah, maka itu jadi nilai plus karena selangkah lebih maju daripada teman-temannya.
3. Bisa Paham Makna Menang dan Kalah
Tidak semua orang tua mampu memahamkan menang dan kalah ke anak yang diikutkan lomba. Namun, bagi anak sendiri bisa melihat dan membuka pikirannya bahwa dalam sebuah lomba pasti cuma ada dua hasilnya, menang dan kalah.
Ketika menang harus memahami sikap yang sebaiknya ditunjukkan. Begitu juga dengan kalah. Menang adalah sebuah apresiasi yang diberikan ketika memang ada usaha sungguh-sungguh dari si anak dalam mengerjakan soal yang diberikan. Namun, perlu ditekankan pula bahwa masih ada orang yang lebih pintar dari kita bahkan lebih beruntung. Jadi, ketika merasa sudah melakukan usaha maksimal tapi tidak menang, artinya masih dibutuhkan usaha lebih keras lagi.
Kalah pun bukan waktunya meratapi dan merusak waktu untuk berusaha. Momen kalah jadi bahan refleksi dan perenungan apa yang seharusnya dilakukan ke depannya agar hasilnya lebih baik.
4. Kaya Pengalaman
Kita tidak pernah tahu kehidupan anak di masa depan seperti apa. Kita juga tidak bisa menjamin akan menemani anak seterusnya sampai anak tutup usia, bukan? Urusan waktu hidup hanya Allah yang tahu. Nah, anak-anak ikut lomba bisa kaya pengalaman.
Kaya teman bahkan bisa menjadikan momen lomba sebagai batu pijakan untuk melangkah sukses ke depan. Mengenal hal di luar rumah dan sekolah adalah pengalaman yang tak semua anak bisa mendapatkannya. Inilah pentingnya bagi saya mengajak anak untuk berlomba. Tanpa dipaksa.
5. Rasa Percaya Diri Lebih Meningkat
Ikut lomba juga bisa membentuk kepercayaan diri anak dalam bentuk:
- Berusaha menjawab soal sesuai kemampuan yang dimiliki
- Lebih berani tampil ketika ada tantangan menjawab soal di sekolah
- Komunikasi anak lebih terasah, khususnya dalam berbicara dengan orang lain yang berbeda usia
- Selalu siap dengan tantangan baru karena akan menemukan pengalaman baru
Berbagai bentuk rasa percaya diri lain pun bisa makin meningkat. Asalkan semua dijalani dengan enjoy dan happy.
***
Well, jangan pernah menghentikan keinginan anak untuk berkompetisi asalkan kompetisi yang sehat dan bisa menambah kemampuan anak. Apalagi jika lomba tersebut bisa membuat si kecil jadi lebih berusaha menambah wawasan sehingga makin meningkat pengetahuan yang dimiliki.
